TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sudah lebih dari sepuluh bulan pandemi Covid-19 melanda tanah air. Selama itu pula Supriyatna (48), pengemudi ojek online (Ojol) di kawasan Tangerang Selatan harus bekerja dengan kekhawatiran ikut tertular.
Pasalnya, pekerjaan yang dilakoni Supri mengharuskannya bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang yang menjadi penumpangnya.
"Kan saya hampir tiap hari nganter orang, nganter barang. Enggak tau dah itu ada yang Covid-19 atau enggak," ujar Supri saat diwawancarai, Kamis (4/2/2021).
Selama bekerja, Supri mengaku tak pernah lupa untuk menggunakan masker dan membawa hand sanitizer. Meski begitu, kekhawatiran terpapar Covid-19 nyatanya terjadi.
Baca juga: Cerita Dokter di RS Wisma Atlet, Jungkir Balik karena Klaster Liburan...
Pada awal 4 Januari 2021, pengemudi ojek online itu turut terpapar Covid-19 berdasarkan hasil uji swab Polymerse Chain Reaction (PCR).
Dia dinyatakan positif setelah mengalami demam beberapa hari dan mendadak kehilangan indera perasa serta penciumannya.
Tidak diketahui secara pasti kapan dan di mana Supri terpapar Covid-19. Mengingat hampir setiap hari dia berinteraksi dengan banyak orang.
Tidak hanya penumpang, tetapi juga kolega dan sesama pengemudi ojol lainnya.
"Saya positif, setelah itu dites semua sekeluarga. Karena pada ngerasain enggak bisa nyium dan ngerasain juga. Akhirnya positif semua," ujar Supri saat diwawancarai, Kamis (4/2/2021).
Supri pusing bukan kepalang mengetahui bahwa dia beserta istri dan anaknya menjadi bagian dari lebih satu juta orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Sebab, kondisi tersebut membuat dia tidak bisa beraktivitas dan mencari nafkah untuk sementara karena harus menjalani isolasi.
"Pas tahu positif itu stres juga, gimana ini makan sama kebutuhan sehari-hari. Enggak bisa narik, duit pas-pasan," kata Supri.
Baca juga: Penuhnya TPU untuk Jenazah Pasien Covid-19 dan Lahan Baru di Jakarta...
Syukur, dia sekeluarga mendapatkan banyak bantuan dari para kolega dan tetangga sekitar.
Sampai akhirnya mereka dirujuk ke pusat karantina milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Tanpa pikir panjang, dia bersedia untuk dibawa ke pusat karantina tersebut menggunakan ambulans pada 10 Januari 2021.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.