Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ojol Penyintas Covid-19, Tolak Penumpang yang Abai Prokes agar Tak Kembali Terpapar

Kompas.com - 04/02/2021, 15:14 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sudah lebih dari sepuluh bulan pandemi Covid-19 melanda tanah air. Selama itu pula Supriyatna (48), pengemudi ojek online (Ojol) di kawasan Tangerang Selatan harus bekerja dengan kekhawatiran ikut tertular.

Pasalnya, pekerjaan yang dilakoni Supri mengharuskannya bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang yang menjadi penumpangnya.

"Kan saya hampir tiap hari nganter orang, nganter barang. Enggak tau dah itu ada yang Covid-19 atau enggak," ujar Supri saat diwawancarai, Kamis (4/2/2021).

Selama bekerja, Supri mengaku tak pernah lupa untuk menggunakan masker dan membawa hand sanitizer. Meski begitu, kekhawatiran terpapar Covid-19 nyatanya terjadi.

Baca juga: Cerita Dokter di RS Wisma Atlet, Jungkir Balik karena Klaster Liburan...

Pada awal 4 Januari 2021, pengemudi ojek online itu turut terpapar Covid-19 berdasarkan hasil uji swab Polymerse Chain Reaction (PCR).

Dia dinyatakan positif setelah mengalami demam beberapa hari dan mendadak kehilangan indera perasa serta penciumannya.

Tidak diketahui secara pasti kapan dan di mana Supri terpapar Covid-19. Mengingat hampir setiap hari dia berinteraksi dengan banyak orang.

Tidak hanya penumpang, tetapi juga kolega dan sesama pengemudi ojol lainnya.

"Saya positif, setelah itu dites semua sekeluarga. Karena pada ngerasain enggak bisa nyium dan ngerasain juga. Akhirnya positif semua," ujar Supri saat diwawancarai, Kamis (4/2/2021).

Supri pusing bukan kepalang mengetahui bahwa dia beserta istri dan anaknya menjadi bagian dari lebih satu juta orang yang dinyatakan positif Covid-19.

Sebab, kondisi tersebut membuat dia tidak bisa beraktivitas dan mencari nafkah untuk sementara karena harus menjalani isolasi.

"Pas tahu positif itu stres juga, gimana ini makan sama kebutuhan sehari-hari. Enggak bisa narik, duit pas-pasan," kata Supri.

Baca juga: Penuhnya TPU untuk Jenazah Pasien Covid-19 dan Lahan Baru di Jakarta...

Syukur, dia sekeluarga mendapatkan banyak bantuan dari para kolega dan tetangga sekitar.

Sampai akhirnya mereka dirujuk ke pusat karantina milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Tanpa pikir panjang, dia bersedia untuk dibawa ke pusat karantina tersebut menggunakan ambulans pada 10 Januari 2021.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com