Setiap hari, ia menghabiskan setengah hari dalam hidupnya untuk membawa angkot. Musa sendiri sudah memilih jalan sebagai sopir angkot sejak tahun 1975.
"Saya dari tahun 75 sudah bawa angkot. Rutenya pernah Jambore-Cilitan. Terus Cisalak-Cililitan. Sekarang enggak mau jauh-jauh rutenya karena saya sudah tua," ujar Musa.
Terkait bahaya penularan Covid-19, Musa hanya berserah diri dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Baca juga: Kisah Cinta Segita Pelajar Berujung Maut, 1 Orang Tewas Dipukul Helm
"Sekarang gini saja, kita sudah pakai masker. Kita kan keluar buat nyari nafkah buat anak dan bini. Yang penting pakai masker. Anak-anak saya sudah paham mau narik angkot. Yang penting saya sudah pakai masker," ujar Musa.
Pulang ke rumah, ia biasanya baru bermain bersama cucu. Rezeki yang ia dapatkan juga dibagikan ke cucunya.
"Kalau ada rejeki ya jajan sama cucu. Biasanya paling permen. Cucu saya yang paling tua sudah SMP. Ada yang baru lahir juga," kata Musa sambil tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.