Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tergusur Jakarta International Stadium, Warga Kebun Bayam Tagih Janji Anies Bangun Kampung Deret

Kompas.com - 10/02/2021, 13:02 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kebun Bayam yang tergusur oleh pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) menagih janji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Salah satu warga, Muhammad Furqon (44) menceritakan kembali bagaimana Anies ketika itu berjanji akan membangun kampung deret sebagai tempat tinggal yang layak untuk mereka.

"Pak Gubernur sendiri sudah berjanji akan membuatkan tempat tinggal, tempat pemukiman kami, di hadapan kami, kami duduk bersama waktu katanya kebunnya nanti akan diadakan kembali," kata Furqon saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

"Sampai sekarang belum ada titik terang, baik janjinya Pak Anies, baik tanggung jawabnya Jakpro untuk kepastian hunian," sambungnya.

Baca juga: Jakpro: Pembangunan Jakarta International Stadium Sudah 45,2 Persen

Tercatat masih ada 50 kartu keluarga (KK) Kebun Bayam yang masih bertahan. Mereka membangun rumah di bantaran kali hingga dekat rel kereta di sekitar JIS.

Furqon melanjutkan, saat ini kondisi warga yang masih bertahan sungguh memprihatinkan.

"Ini bukan keluhan lagi ya, ini sudah derita, seperti penyakit yang harus disembuhkan, karena kita membangun kehidupan luar biasa. Sekarang kondisinya memprihatinkan," tutur Furqon.

"Terus situasi kampung juga sudah porak-poranda, sudah sampah segala macam. Kalau malam juga mereka harus ronda karena banyak maling. Air juga sudah dicabut saluran," kata Gugun Muhammad, pendamping warga dari Urban Poor Consortium kepada Kompas.com.

Meski dalam kondisi seperti itu, Furqon dan warga lain akan tetap bertahan hingga janji hunian itu ditepati.

"Kami bertahan untuk meminta janji, kami enggak bakalan geser," ucap Furqon.

Baca juga: PT Jakpro Mulai Ganti Rugi Warga yang Bermukim di Sekitar Jakarta International Stadium

Menurut Gugun, awalnya keputusan pembangunan kampung deret itu akan ditentukan pada awal Desember 2020 lalu.

Namun hingga kini hal tersebut tak kunjung diputuskan. Bahkan lokasinya belum juga ditentukan.

"Belum dipastikan lokasinya di mana, warga disuruh pindah aja begitu. Nah waktu itu dijanjikan awal Desember akan ada keputusan, tapi sampai sekarang ini belum ada," ujar Gugun.

Sebelumnya pemerintah sudah memberikan uang santunan kepada para warga yang tergusur. Nominalnya berbeda-beda tetapi tidak lebih dari Rp 40 juta.

Namun bagi Furqon, hali itu tidak menyelesaikan masalah, tapi justru menyebabkan perpecahan warga dan menghancurkan kehidupan mereka.

"Itu menghancurkan peradaban kehidupan yang telah kami bangun bersama-sama di sini. Ini lah cara mereka memecahkan konstalase kami sehingga terpecah dan tercerai berai. Dibayar di bawah Rp 40 juta lho," kata Furqon.

Baca juga: Riwayat Proyek Jakarta International Stadium sejak Era Foke hingga Anies

Furqon menilai, pemberian santunan itu hanyalah cara untuk menyingkirkan warga agar pembangunan JIS berjalan, tanpa memperhatikan kehidupan para warga yang terdampak.

Furqon hanya bisa berharap adanya kepastian bagi warga Kebun Bayam yang masih tersisa atas tempat tinggal mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com