Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bogor: Jangan Sampai Warga Berpikir karena Punya Duit Bisa Menerobos Aturan

Kompas.com - 14/02/2021, 07:07 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto berharap tidak terulang lagi peristiwa kelompok tertentu yang bebas dari aturan penerapan ganjil genap.

Hal itu disampaikan Bima merespons rombongan pengendara motor gede alias moge yang bebas melintas wilayahnya tanpa mengikuti aturan ganjil genap.

Bima mengingatkan, jangan sampai ada anggapan bahwa kelompok kaya bebas melanggar aturan.

"Saya kira ini preseden, tidak bisa, tidak ada pengecualian dikawal-kawal. Jangan sampai warga berpikir karena punya duit lalu bisa menerobos aturan. Ini yang bahaya, fatal, ngga fair untuk semua," ucap Bima dalam wawancara dengan Kompas TV.

Baca juga: Wali Kota Bogor Marah Rombongan Moge Lolos Pemeriksaan Ganjil Genap

Bima menyinggung banyaknya warga Kota Bogor yang terkena denda administrasi atau sanksi sosial ketika terjaring razia selama pandemi Covid-19, salah satunya tidak memakai masker.

Selain itu, kata dia, banyak warganya yang berkorban tidak berpergian ketika penerapan sistem ganjil genap setiap akhir pekan.

Tidak sedikit pula yang diminta putar balik ketika pelat nomor kendaraannya tidak sesuai aturan. Sebagian pengendara bahkan membayar denda.

"Aturan berlaku untuk semua. Begitu ada kelonggaran, pengecualian bagi yang tidak dikecualikan, tentu warga merasa tidak diperlakukan secara adil," kata Bima.

"Jadi begitu ada video yang viral, sangat wajar kalau warga marah. Saya pun sangat marah," tambah dia.

Bima mengapresiasi Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro bergerak cepat merespons video yang beredar di medsos.

Tiga pengendara moge terindentifikasi kemudian dijemput dan diproses di Balai Kota karena melanggar aturan.

Baca juga: Beredar Video Belasan Moge Lolos Pemeriksaan Ganjil Genap di Kota Bogor

Ketika disinggung alasan pengendara tersebut karena tidak mengetahui ada aturan ganjil genap, sambil tersenyum, Bima mengatakan, mayoritas pelanggar mengatakan hal senada.

"Semua yang melanggar sebagian besar bilangnya ngga tau (ada aturan ganjil genap). Yang disetop diminta putar balik pasti bilangnya tidak tahu. Dalam hatikan siapa tahu kita tidak bisa buktikan itu," jawab dia.

Pihak Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sebelumnya mengklaim tidak ada pengawalan polisi dalam rombongan moge tersebut.

Mengenai klaim tersebut, Bima mengatakan, memang dari video yang beredar tidak terlihat ada pengawalan polisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com