Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Gelar Acara dengan Organ Tunggal di Villa Cisarua, Wali Kota Bekasi: Sesuai Protokol

Kompas.com - 17/02/2021, 20:43 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengklarifikasi soal kabar menggelar pesta pribadi di villa kawasan Cisarua, Bogor, Rabu (3/2/2021).

Menurut kabar yang beredar, Rahmat Effendi yang akrab dipanggil Pepen mengadakan perayaan pesta ulang tahun.

Acara tersebut kemudian dibubarkan setelah Camat dan Kapolsek setempat menyambangi villa tersebut.

Baca juga: Buntut Pesta Ulang Tahun di Villa Puncak, Wali Kota Bekasi Akan Dilaporkan ke Bareskrim

Melalui video wawancara yang diunggah di akun Instagram-nya @bangpepen03, Pepen menjelaskan, acara tersebut hanya kegiatan internal keluarga.

"Kita enggak melakukan ulang tahun. Orang kumpul sama anak. Yang perempuan ada dua, laki satu, yang laki satu lagi nyusul," ujar Pepen, Rabu (17/2/2021).

Pepen lantas membahas kronologi lengkap dari acara tersebut.

Selepas melaksanakan sejumlah aktivitas sebagai Wali Kota dari pagi hingga siang, Pepen bertolak ke rumahnya di Cisarua pada sore hari untuk berkumpul bersama keluarga.

Menurutnya, kebetulan hari tersebut bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-57.

Pepen tetap bersikeras, acara yang ia gelar bukan pesta ulang tahun.

"Lah itu presepsi orang. Tapi kebetulan tanggal 3 itu umur bapak nambah 57 tahun, kan tak bisa dihindari. Saya tak melakukan hal-hal pada jam kerja," ucap Pepen.

Dia juga mengungkapkan bahwa ada beberapa pejabat hadir di acara tersebut. Akan tetapi, ia menekankan tidak mengundang mereka.

"Enggak ada sama sekali (mengundang orang). Situasinya malam kok, kita mau menghindar hal-hal yang seperti itu," lanjutnya.

Kendaraan mengganggu warga

Pepen menambahkan, ia tidak bisa menolak para tamu yang telah datang.

Meski begitu, ia mengaku tamu-tamunya mengganggu warga sekitar karena membawa kendaraan pribadi yang terparkir di jalanan depan rumahnya.

Pepen pun menduga, warga melapor ke aparat setempat karena kondisi jalanan sempit penuh kendaraan tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com