Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 di Tanah Abang yang Jadi Percontohan untuk Seluruh Pasar di Jakarta...

Kompas.com - 18/02/2021, 08:57 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 tahap dua telah dimulai, ditandai dengan digelarnya penyuntikan vaksin ke para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2021) kemarin.

Vaksinasi di Pasar Tanah Abang ini akan menjadi percontohan untuk pelaksanaan vaksinasi pasar lainnya di seluruh Jakarta.

Vaksinasi tahap dua ini memang menyasar pedagang pasar yang dianggap rentan tertular SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

Baca juga: Anies: Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Jadi Percontohan Pasar Lain

Selain menyasar pedagang pasar, vaksinasi tahap dua ini juga menarget kelompok masyarakat yang karena profesinya rentan terpapar Covid-19, mulai dari pendidik, pelaku pariwisata, petugas pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan.

Lalu ada tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, aparatur sipil negara, serta anggota TNI-Polri.

Sebelumnya pada vaksinasi tahap pertama, sasarannya adalah para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir langsung di Blok A Pasar Tanah Abang untuk mendampingi Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau vaksinasi. Ketiganya sempat berkeliling di ruang vaksinasi dan berbincang dengan para pedagang.

Baca juga: Pedagang Pasar Tanah Abang: Jangan Takut Divaksin

Anies menilai, pelaksanaan vaksinasi di Pasar Tanah Abang sudah berlangsung cukup baik. Pedagang pun antusias dalam mengikuti vaksinasi.

Anies pun menyebut vaksinasi di Pasar Tanah Abang ini akan menjadi percontohan untuk pelaksanaan vaksinasi di pasar-pasar lainnya di Ibu Kota.

"Ini nantinya menjadi salah satu cara untuk menemukan format vaksinasi yang dilakukan di pusat-pusat pertokoan lainnya," ujar Anies usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau vaksinasi di Pasar Tanah Abang, Rabu (17/2/2021) seperti dikutip dari Antara.

Anies mengatakan, pembagian vaksin Covid-19 yang menyasar pedagang itu akan dilakukan secara bertahap di 153 pasar lainnya di wilayah DKI Jakarta.

"Ini dikerjakan bersama Kemenkes dengan Pemprov DKI Jakarta harapannya nanti semua pekerja di pusat perdagangan bisa mendapatkan vaksin, mulainya dari Tanah Abang," ujar Anies.

10.000 Pedagang

Penanggungjawab Pelaksana Kegiatan Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang Siti Nurhalimah menuturkan, ada sekitar 10.000 pedagang pasar yang telah terdaftar untuk diberikan vaksin Covid-19.

"Jadi teman-teman di PD Pasar Jaya melakukan pendataan yang ada di pasar Tanah Abang ini. Jadi setelah dilakukan pendataan, mereka menggunakan Google Form seperti itu, kemudian setelah ketemu, sejauh ini ada 10.000 pedagang yang sudah terdaftar di Google Form,” ujar Siti.

Pedagang yang telah terdaftar diberi kupon yang berisi lokasi dan waktu pelaksanaan vaksinasi. Mereka tinggal datang sesuai keterangan di kupon tersebut.

Baca juga: Kemenkes: Ada 10.000 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Pedagang Tanah Abang Hari Ini

Per harinya, pedagang yang divaksin dibatasi 1500 orang guna mencegah kerumunan. 1500 orang itu akan dilayani oleh petugas yang sudah disebar di tiga titik.

“Kita menggunakan satu titik itu 500 orang. Jadi, hari ini kita membuka tiga titik pelayanan," kata Siti.

Pemberian vaksin dilakukan dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Ada jeda istirahat satu jam di siang hari, sehingga total durasi pelaksanaan vaksinasi per harinya adalah tujuh jam.

“Sebanyak 500 orang itu dibagi menjadi tujuh jam, artinya satu jam kita memvaksin 75 orang,” ujarnya.

Untuk memvaksinasi orang sebanyak itu, sebanyak 136 vaksinator diterjunkan yang berasal dari Puskesmas, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, TNI-Polri, hingga Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Kita perkirakan, enam hari vaksinasi bisa selesai,” katanya.

Banyak padagang masih bingung

Meski sudah diatur sedemikian rupa, namun nyatanya masih banyak pedagang yang bingung dengan skema vaksinasi. Banyak pedagang tidak tahu titik vaksinasi, tidak punya kupon untuk pendaftaran ulang, dan kekurangan informasi terkait mekanisme vaksinasi.

Ini misalnya dialami oleh Rivelino (42) dan istrinya, pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang.

Baca juga: Banyak Pedagang Kebingungan dengan Prosedur Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang

Mereka tergopoh-gopoh menuju lantai 12 ketika mendengar panggilan untuk vaksinasi dari pengeras suara.

Ia sempat bertanya kepada karyawan bagian informasi perihal vaksinasi, tetapi tidak memperoleh penjelasan.

”Di toko sibuk layani pelanggan jadi tidak terlalu dengar panggilan dari pengeras suara. Informasi vaksinasi juga simpang siur. Saya kira dapat giliran hari Sabtu,” kata Rivelino.

Tiba di ruangan pelaksanaan vaksinasi, Rivelino dan istri mengantre terlebih dahulu untuk daftar ulang. Data pribadi mereka kembali dicatat petugas. Padahal sekitar dua pekan lalu, para pedagang di pasar ini telah didata oleh PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar.

Kebingungan juga dialami Saedi (40). Pedagang kain di Blok B itu sempat ke lantai 8 untuk antre vaksinasi. Namun, oleh panitia vaksinasi, ia malah diminta kembali esok hari karena belum punya kupon untuk pendaftaran ulang.

Ia pun kembali ke kios untuk bekerja. Tiba-tiba ada panggilan ke lantai 12 untuk vaksinasi meskipun belum punya kupon pendaftaran ulang. Di saat itu petugas memeriksa kartu pemeriksaan kesehatan dan KTP miliknya.

”Tadi naik ke lantai 8. Lalu diinformasikan ke lantai 12 untuk antrean karena tidak punya kupon. Simpang siur suntik vaksin di lantai 8 atau 12,” ucap Saedi.

Arifin (43), karyawan Blok A Pasar Tanah Abang, juga sempat bingung karena harus mendaftar ulang berkali-kali. Ia mengisi lembaran sensus daring dari pengelola pasar, pendaftaran untuk tes kesehatan, dan kupon untuk vaksinasi.

Optimisme ekonomi pulih

Namun, pada umumnya pedagang yang mengikuti vaksinasi ini mengaku vaksinasi berjalan dengan baik, meski mereka sempat dibuat bingung oleh sistem antrean giliran vaksinasi yang tidak jelas. Setelah disuntikkan vaksin, mereka pun mengaku tidak merasakan gejala yang aneh pada tubuh.

Ini disampaikan Nur, salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang.

Nur mengaku tak mengalami gejala atau efek samping apapun usai 20 menit menjalani vaksinasi. Ia justru senang bisa mendapat vaksinasi karena sadar bahwa pekerjaannya sangat rentan terpapar virus Sars-Cov-2, penyebab Covid-19.

"Kami paling rentan dengan kerumunan. Dengan adanya vaksin kita usaha agar kita sehat selalu," kata Nur.

Nur pun berharap dengan program vaksinasi ini, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang bisa kembali menggeliat. Ia mengakui selama pandemi, aktivitas jual beli di pusat tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu menjadi lesu.

"Saya sangat mendukung agar ekonomi segera pulih. Banyak dari kita harus tetap survive dan terus mendukung program pemerintah," ujar Nur.

Nur juga berpesan kepada masyarakat agar tidak takut untuk divaksin Covid-19.

"Jangan takut untuk divaksin. Karena ini cara kita berikhtiar menghadapi pandemi ini. Jangan takut. Semua pasti ada solusi setelah ada hal terburuk," kata Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com