Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Residivis yang Kembali Menjambret Setelah Keluar dari Penjara, Incar Bocah

Kompas.com - 18/02/2021, 10:09 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penjambretan handphone terjadi di Jalan Bayem, Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (14/2/2021) sore.

Korban merupakan bocah 11 tahun dengan inisial KDA.

Aksi penjambretan sempat terekam kamera CCTV. Berdasarkan video CCTV, pelaku berjumlah dua orang yang diketahui berinisial NUN (24) dan Alhaq (27).

Komplotan pelaku datang menggunakan motor dan mendatangi anak-anak yang sedang bermain.

Baca juga: Dua Penjambret Bocah Ditangkap, Salah Satunya Residivis

NUN kemudian turun dan sempat berbincang dengan KDA. Pelaku kemudian merampas handphone KDA.

Pelaku kemudian kembali ke motor dan melarikan diri. Korban sempat coba mengejar penjambret, tapi akhirnya tak berhasil.

“Korban hanya bisa mengejar. Karena korbannya anak-anak, tidak mampu melakukan pengejaran terhadap pelaku tersebut,” tambah Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (17/2/2021).

Satu pelaku residivis

Azis mengatakan, salah satu pelaku merupakan residivis di wilayah Jakarta Pusat. Ia bernama Al Haq yang berperan membawa sepeda motor.

Al Haq baru bebas pada bulan Desember 2020, setelah mendapat asimilasi.

“Jadi selesai bebas, bulan Januari dia langsung beraksi. Pelaku tersebut pernah melakukan di TKP yang lain, sampai saat ini mengaku hanya di lima TKP,” ujar Azis.

Adapun lima TKP yang menjadi lokasi kejahatan para tersangka, yaitu di Karang Tengah; Hangtuah, Pulo, Radio Dalam di Kebayoran Baru; dan Kalibata, Pancoran.

Baca juga: Penjambret Rampas Ponsel Bocah 11 Tahun di Kebayoran Baru, Modus Pura-pura Tanya Alamat

Para pelaku mencari korban secara acak, lengah, dan lemah.

“Makanya beberapa anak kecil menjadi korban,” ujar Aziz.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun.

Waspada dan tingkatkan patroli

Azis mengimbau masyarakat untuk waspada agar tak menjadi korban. Masyarakat punya peran untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan.

“Jadi punya peran untuk tidak terjadi kejahatan. Jangan membawa properti, jangan lengah, bersama orang lain, ada penjagaan dan lain sebagainya,” tambah Azis.

Azis mengatakan, pihak Polres Metro Jakarta Selatan berupaya untuk meningkatkan patroli.

“Ini bagian dari satu faktor tadi, yaitu adanya penjagaan. Namun penjagaan sekali lagi bukan hanya kepolisian, banyak penjagaan-penjagaan lainnya. Contoh ada satuan pengamanan, ada poskamling, ada siskamling, ada pam swakarsa, termasuk kewasdaan dari lingkungan warga sendiri juga penting,” tambah Azis.

Ia mencontohkan adanya portal untuk bagian dari pengamanan. Azis kembali mengimbau masyarakat untuk waspada dan tak menggunakan properti yang bisa mengundang orang berbuat jahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com