Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Banjir di Cipinang Melayu Butuh Obat-obatan dan Air Minum

Kompas.com - 20/02/2021, 18:56 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengungsi banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021), mengaku kekurangan obat-obatan dan air minum. Bantuan sudah mulai datang tetapi masih terbatas jumlahnya.

Sekretaris Kampung Siaga Bencana Jakarta Timur, Sri Ruhayati menyatakan, sedikitnya 601 warga Cipinang Melayu telah mengungsi ke kampus Universitas Borobudur, pada Sabtu.

Sri menyatakan, bantuan dari berbagai pihak telah diterima pihaknya mengelola pengungsian korban banjir Cipinang Melayu. Namun, menurut Sri, bantuan yang diterima jumlahnya terbatas.

"Obat, susu, pampers, pakaian dalam terbatas banget, belum pada datang (bantuan)," ujar dia.

"Kalau makanan minuman ada tapi ya dicukup-cukupin lah," tambahnya.

Baca juga: Terdampak Banjir, 601 Warga Cipinang Melayu Mengungsi ke Universitas Borobudur

 Seorang warga RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Teti (40), menyatakan hal yang serupa.

"Bantuan tahun ini kalau dibanding tahun lalu ya sedikit banget," kata Teti, Sabtu.

Teti mengaku anaknya yang masih berusia dua tahun membutuhkan pampers. Namun belum ada bantuan pampers yang datang. Obat-obatan pun belum ada. .

"Tadi ada sih puskesmas, tapi masih butuh minyak telon untuk anak kan dari kemarin kedinginan," ujar Teti.

"Ya butuh juga kasur, selimut, belum dapat. Kami di terpal gini aja dari pagi, dingin kan, makanya mulai nggak enak badan juga," sambungnya.

Jamila (32), warga RW 04 juga menyatakan hal yang senada.

"Iya mungkin lagi pandemi, bantuan memang jadi lebih sedikit," kata Jamila kepada Kompas.com.

Jamila mengaku telah mendapat makanan dan minuman pada hari ini.

Baca juga: Banjir di Cipinang Melayu Belum Surut

"Tapi, kalau minuman sedikit. Ini satu KK cuma boleh dapat satu air minum botolan 600 mililiter," ungkapnya.

Ayah Jamila, Nisan (62) juga mengatakan hal yang sama. Ia berharap bantuan berupa obat-obatan segera datang.

"Ya obat-obatanlah butuh. Sama ya mudah-mudahan cepat surut ini airnya," ungkap Nisan

Sejumlah RW di Cipinang Melayu dilanda banjir sejak Selasa lalu walau sempat surut saat hujan berhenti. Sabtu dini hari tadi banjir terjadi lagi setelah hujan deras melanda Jakarta dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com