Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergulatan Batin Arsitek Nasrani yang Rancang Masjid Istiqlal. . .

Kompas.com - 22/02/2021, 17:10 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Istiqlal, salah satu bangunan monumental Indonesia yang menjadi bagian dari Proyek Mercusuar Presiden Soekarno, dirancang oleh seorang Nasrani, Friedrich Silaban.

Sebagai seorang Kristiani, Silaban mengalami pergulatan batin ketika merancang bangunan yang dijadikan tempat ibadah umat Islam tersebut, seperti dilansir Historia.id.

Selama membuat sketsa masjid, ia selalu berdoa.

"Tuhan, kalau di mata-Mu saya salah merancang masjid, maka jatuhkanlah saya, buatlah saya sakit supaya gagal. Tapi jika di mata-Mu saya benar, maka menangkanlah saya," ujar Poltak Silaban, putra ketiga Silaban, menirukan doa ayahnya.

Baca juga: Sejarah Hari Ini, 22 Februari 1978, Istiqlal Berdiri Setelah 23 Tahun Dibangun

Tuhan ternyata mengabulkan doa Silaban.

Karyanya yang bertajuk "Ketuhanan" dipilih oleh Sukarno, yang memimpin sayembara guna mendapat rancangan masjid terbaik sekira tahun 1955.

Hanya saja, kemenangan Silaban sempat mengundang perdebatan. Namun, hal itu tidak berlangsung lama.

"Memang sempat ada polemik mengenai seyembara, namun tidak lama. Ya, karena agama papi yang Kristen kok bisa merancang masjid," ujar Poltak.

Baca juga: Masjid Istiqlal yang Mendobrak Desain Tradisional di Masanya. . .

Kesempatan emas dalam karier arsitek

Setiadi Sopandi, penulis buku biografi Friedrich Silaban mengatakan, merancang masjid nasional di pertengahan dekade 1950 merupakan kesempatan emas dalam karier arsitek.

Menurutnya, sayembara masjid nasional itu tidak meributkan asal-usul atau agama si perancangnya.

"Bahkan, pemenang juara ketiga sayembara Masjid Istiqlal dimenangkan oleh Han Groenewegen, arsitek asal Belanda yang beragama Kristen," kata Setiadi.

Buku Rumah Silaban terbitan mAAN Indonesia Publishing mengungkapkan, Silaban punya kecenderungan untuk menciptakan skema desain arsitektur modern dan monumental.

Baca juga: Arsitek Masjid Istiqlal, Diandalkan Soekarno dan Dipinggirkan Rezim Orde Baru

Tendensi ini sejalan dengan visi Soekarno dalam membangun Indonesia yang baru merdeka.

 

Ini kemudian mengangkat karir Silaban menuju puncak kejayaan di tahun 1957-1964.

Ia merancang banyak bangunan penting dan monumental di Indonesia, seperti Bank Indonesia di Jakarta dan Surabaya, Hotel Banteng (kini Hotel Borobudur), dan Istiqlal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com