Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syahbandar Tanjung Priok Dukung Penerapan GeNose C19 di Pelabuhan

Kompas.com - 26/02/2021, 23:49 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Wisnu Handoko mengatakan pihaknya ikut mendukung pemerintah untuk menerapkan GeNose C19 kepada para penumpang kapal di pelabuhan.

"Kami mendukung kebijakan pemerintah khususnya dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk penggunaan GeNose Tes untuk penumpang kapal dan transportasi laut," kata Wisnu Handoko dalam video yang diterima Kompas.com, Jumat (26/2/2021).

"Prinsipnya kami mengacu pada surat edaran sadgas covid yang sebelumnya sudah mengizinkan penggunaan GeNose Tes ini untuk perjalanan kereta api," sambungnya.

Baca juga: Menhub: Tes GeNose di Pelabuhan Tanjung Priok Diterapkan Secara Acak

Wisnu menyebut, setiap penumpang yang telah memiliki hasil Rapid Tes Antigen dan Swab PCR tidak perlu melewati GeNose C19.

Untuk masa berlaku hasil tes GeNose C19 pun sama seperti tes lain, yakni 3x24 jam.

GeNoSe C19 merupakan alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendeteksi virus corona melalui hembusan napas.

Menurut Wahyu, GeNose memiliki beberapa kelebihan, seperti biaya yang terjangkau dan hasil yang lebih cepat.

"Tetapi dengan adanya GeNose ini dengan harga yang relatif lebih murah, sekitar Rp 20.000 dan juga cepat ya, hanya kurang lebi 2 menit sudah tahu hasilnya, ini sangat membantu," tutur dia,

Baca juga: Mengenal GeNose, Tarif, dan Efektivitas dalam Mendeteksi Covid-19

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penerapan GeNose di Pelabuhan Terminal Penumpang Nusantara Tanjung Priok, Jakarta Utara masih dilakukan secara random atau acak.

"Saya gembira hari ini pelabuhan sudah melakukan tracking terhadap Covid-19 sekalipun itu bukan mandatori, artinya kita melakukan random pada penumpang penumpang yang berangkat," kata Budi Karya di lokasi, Jumat.

Budi menjelaskan, setiap penumpang yang akan hendak melakukan perjalanan dengan kapal akan dilakukan random tes dengan GeNose C19.

"Mereka yang akan pergi menggunakan kapal akan dilakukan random tes, apa artinya? tidak tahu siapa yang akan diperiksa dan apabila mereka dinyatakan positif maka mereka tidak boleh pergi," ucap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com