Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Kepulauan Seribu: Pulau Sebaru Tak Jadi Dibuat Rumah Sakit Covid-19

Kompas.com - 27/02/2021, 11:54 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan, rencana Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu mengubah Pulau Sebaru menjadi rumah sakit Covid-19 tidak jadi dilaksanakan.

Sebab, menurut Junaedi, sejauh ini kasus Covid-19 di wilayahnya masih terkendali.

"Itu kan (pembangunan RS) kalau skala buruk, tetapi kenyataan tidak," kata Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/2/2021).

"Masih terkendali dan bisa diatasi oleh pemerintah daerah, polisi, dan TNI, bekerja sama dengan satgas Covid-19 RT, RW," sambungnya.

Baca juga: Fakta Evakuasi 69 WNI Kru Kapal Diamond Princess dari Jepang ke Pulau Sebaru Kepulauan Seribu

Junaedi juga menyebutkan, Pulau Sebaru merupakan pulau pribadi. Saat ini kawasan tersebut dihuni oleh pihak pengelolanya.

Junaedi kemudian mengungkapkan jumlah kasus Covid-19 terbaru di Kepulauan Seribu.

"Kami sudah cukup bagus ya saat ini kondisi Covid-19 di Pulau Seribu itu, walaupun kasusnya bertambah ada 502 ya terkonfirmasi, tapi sudah sembuh. Saat ini tinggal dua yang dirawat dan ada empat yang isolasi. Yang meninggal ada 10," ucap Junaedi.

Adapun saat ini, Sudin Parekraf Kepulauan Seribu juga telah menyediakan sembilan homestay di Kepulauan Seribu sebagai tempat isolasi terkendali bagi pasien Covid-19.

Baca juga: Antisipasi Menyebarnya Covid-19 di Kepulauan Seribu, Pemkab Berencana Ubah Pulau Sebaru Jadi Rumah Sakit

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu berencana mengubah Pulau Sebaru yang biasanya dijadikan sebagai tempat observasi menjadi rumah sakit Covid-19.

Rencana perubahan fungsi itu dilakukan jika wabah di sana semakin meluas.

"Pulau Sebaru bukan tempat observasi lagi, tapi rencana akan dijadikan semacam rumah sakit apabila terjadi skala buruk Pandemi Covid-19 di Kepulauan Seribu," kata Junaedi pada 4 Mei 2020.

Saat itu, Junaedi menyebutkan, pulau tersebut terbilang layak dijadikan sebagai tempat isolasi pasien karena pernah jadi tempat observasi WNI ABK World Dream.

Bahkan, pengelola fasilitas observasi tersebut juga telah menyatakan kesiapannya jika memang skema terburuk itu diberlakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com