Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu 60 Tahun yang Kalung Emasnya Dijambret Alami Luka di Leher

Kompas.com - 27/02/2021, 21:16 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ariyanih (60), korban penjambretan kalung emas saat menemani cucunya bermain di depan rumah, mengalami luka di leher.

Penjambretan yang dialami korban di Jalan Talas 3 Gang Labu III, Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (27/2/2021) siang.

"Iya ada luka di leher, karena ditarik kalungnya. Ini tadi saat mandi terasa perih ada yang luka," ujar Ariyanih saat ditemui di lokasi, Sabtu.

Ariyanih mengatakan, aksi kejahatan berupa jambret kerap terjadi di permukimannya beberapa waktu terakhir.

Hanya saja, beberapa aksi penjambretan berhasil digagalkan oleh warga setempat.

"Sering tapi aksinya nyaris. Tidak sampai keambil," kata Ariyanih.

Ariyanih yang sempat memandang wajah pelaku sebelum dijambret memastikan kalau aksi kriminalitas itu bukan dilakukan orang sekitar.

"Sempat saya mandang dia, dia mandang saya. Tapi saya tidak kenal. Dia pakai celana pendek kemudian jaket dibuka," ucapnya.

Baca juga: Viral Video Kalung Emas Ibu 60 Tahun Dijambret di Tangsel

Sebelumnya, video yang memperlihatkan aksi penjambretan terhadap perempuan berusia lanjut, viral di media sosial.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram, @infopondokcabe memperlihatkan aksi penjambret seorang diri menggunakan sepeda motor metik.

Peristiwa penjambretan dialami Ariyanih itu terjadi sekitat pukul 11.30 WIB. Kejadian bermula saat korban sedang mengajak main cucu di depan rumahnya.

"Tiba-tiba dia (pelaku) datang pakai motor dan berenti di depan saya. Kemudian dia lewatin saya," ujar Ariyanih.

Tak curiga, Ariyanih saat itu kembali memantu cucunya yang sedang bermain.

Namun tiba-tiba pelaku berputar balik mendekat Aryanih dan menjambret kalung emas.

Ariyanih sempat mengejar pelaku dan berteriak meminta tolong hingga mengundang perhatian warga.

Namun warga sekitar tak membantu mengejar, karena alasan takut dengan pelaku.

"Ada yang melihat. Saya tanya kenapa tidak bantu ngejar. Ada warga dia bilang takut," kata Ariyanih.

Atas penjambretan tersebut, Ariyanih kehilangan kalung emas seberat 16 gram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com