Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sanggup Lagi Kasih Makan, Warga Serahkan Buaya Sepanjang 2 Meter ke Damkar Bekasi

Kompas.com - 01/03/2021, 14:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dedeh, warga Teluk Pucung, Bekasi Utara, Jawa Barat, menghibahkan seekor buaya berukuran dua meter ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Bekasi, Senin (1/3/2021).

Dedeh menyampaikan, buaya itu merupakan buaya peliharaan adiknya selama kurang lebih 5 tahun sejak buaya tersebut pertama kali dibeli masih berukuran kecil di bilangan Jakarta Timur.

"Selama lima tahun itu buaya di tempat adikku, cuma dibawa ke rumah saya," kata Dedeh saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Baca juga: Sabit Rumput di Habitat Buaya, Pria Ini Ditemukan Tewas Tak Utuh

"Saya enggak bisa kasih makan, jadi saya kasih saja gitu ke penangkaran buaya. Buaya itu sudah hampir sebulan enggak dikasih makan, mulutnya dilakban," tambahnya.

Dedeh bercerita, saat buaya itu masih kecil, adiknya memeliharanya di akuarium. Makanan sehari-harinya ikan lele.

Begitu buaya itu berangsur dewasa, lele tak lagi cukup sebagai asupan hariannya. Reptil tersebut harus diberi makan ayam.

Naasnya, pandemi Covid-19 seperti sekarang yang berdampak terhadap konidisi finansial tak memungkinkan untuk memberi makan ayam setiap hari kepada buaya tersebut.

Buaya itu pun dilakban mulutnya sejak sebulan lalu, sehingga tidak makan apa-apa selama itu pula.

Si adik membawa buaya itu ke kediaman Dedeh yang juga memelihara kura-kura, ikan, ayam, dan burung di rumahnya. Sayang, Dedeh juga merasa tak sanggup mengurus hewan buas itu.

"Jadi ya, namanya sekarang lagi Covid-19, enggak bisa kasih makan buaya, ya sudah kami serahin saja ke sana. Kasihan kan buayanya, daripada dia nanti kelepas (lakban di) mulutnya, nanti bisa (membahayakan) ke keluarga," kata Dedeh.

"Jadi kami laporan saja ke kelurahan, ke damkar, pas hari ini ulang tahun damkar kami kasih buaya," kata dia.

Buaya itu kini ditempatkan di Mako Dinas Damkar Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com