Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Covid-19, Kala Anies Bingung dengan Sikap Pemerintah Pusat di Awal Pandemi

Kompas.com - 01/03/2021, 14:35 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu tahun lalu, tepat 1 Maret 2020, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah meminta warganya agar waspada terhadap isu merebaknya virus Covid-19.

Dia tidak langsung membantah bahwa isu tersebut tidak benar, namun meminta agar masyarakat tidak panik berlebihan dan terus bersiaga dengan kemungkinan virus Covid-19 masuk ke wilayah Indonesia.

"Saya mengajak kepada masyarakat tidak perlu panik tidak perlu berlebih dalam merespons. Kita semua harus bersiaga," kata Anies Minggu, 1 Maret 2020.

Baca juga: 6.422 RT di Jakarta Masuk Zona Rawan Covid-19, Terbanyak di Jaktim

Sehari berselang, Senin (2/3/2020), Pemerintah Pusat resmi mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia berasal dari Depok, Jawa Barat.

Wanita berusia 64 tahun beserta putrinya yang berusia 31 tahun, terkonfirmasi positif Covid-19 dan diduga tertular dari seorang warga negara Jepang.

Anies sebut deteksi Covid-19 sejak Januari 2020

Anies mengatakan, sebenarnya isu Covid-19 masuk ke Indonesia sudah dimonitor oleh Pemprov DKI Jakarta sejak Januari 2020.

"Kami di Pemprov DKI Jakarta mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini sejak bulan Januari," kata Anies.

Dia mengeklaim hal tersebut dalam wawancara dengan media Australia, The Sidney Morning Herald dan The Age.

Anies secara terang-terangan mengemukakan pendapatnya tersebut sangat berseberangan dengan pemerintah pusat yang masih santai menanggapi Covid-19 di awal 2020.

Baca juga: 25 Kelurahan dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Jakarta

"Kami mulai mengadakan pertemuan dengan semua rumah sakit di Jakarta, menginformasikan mereka tentang apa yang saat itu disebut pneumonia Wuhan, saat itu belum disebut Covid," kata Anies 7 Mei 2020.

Dia juga memaparkan, dua kasus pertama Covid-19 memang merupakan warga Depok. Namun, interaksi mereka saat tertular bukanlah saat berada di Depok.

Jakarta menjadi tempat interaksi mereka dengan WN Jepang yang disebut-sebut membawa virus SARS-Cov-2 itu ke Indonesia.

"KTPnya adalah KTP Depok, tapi interaksinya terjadi di Jakarta dan itu adalah case yang sudah dipantau oleh kami semua," klaim Anies.

Bingung dengan sikap pemerintah pusat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com