Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Kota Bogor Sambut Baik Ditiadakannya Ganjil Genap Selama 2 Pekan

Kompas.com - 03/03/2021, 16:34 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Seluruh Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Jawa Barat, menyambut baik ditiadakannya pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor pelat ganjil dan genap selama dua pekan ke depan.

Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay mengungkapkan, sejak Pemerintahan Kota (Pemkot) Bogor menerapkan sistem ganjil genap di akhir pekan beberapa minggu ke belakang, banyak pengusaha hotel merugi.

Yuno mengatakan, tingkat okupansi atau hunian hotel di Kota Bogor sempat turun drastis sebesar 50 persen sejak diberlakukannya ganjil genap.

"Kerugiannya 50 persen itu ya bisa miliaran rupiah," kata Yuno, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Tak 24 Jam, Ganjil Genap Kota Bogor Akhir Pekan Ini Berlaku Pukul 09.00-18.00 WIB

Yuno menjelaskan, selama empat minggu pemberlakuan sistem ganjil genap, banyak pengusaha hotel dan restoran kesulitan dalam menjalankan usahanya.

Sementara di sisi lain, pemerintah daerah menilai ganjil genap mampu menekan angka kasus Covid-19.

Untuk bertahan, lanjut Yuno, banyak hotel melakukan perubahan strategi pemasaran, salah satunya dengan mengadakan promosi yang berkaitan dengan ganjil genap.

Hal itu, sambungnya, agar hotel-hotel tidak kehilangan jumlah kunjungan tamu atau wisatawan yang datang ke Kota Bogor ketika ganjil genap berlaku.

"Nah, sekarang sudah waktunya ekonomi menggeliat kembali. Artinya dengan peniadaan ganjil genap diharapkan bisa menggairahkan kembali bisnis hotel dan restoran di Kota Bogor," ujar dia.

Pemkot Bogor memutuskan untuk meniadakan sementara sistem ganjil genap akhir pekan bagi kendaraan bermotor. Kebijakan itu berlaku selama dua pekan ke depan.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, keputusan itu diambil setelah Pemkot Bogor melakukan evaluasi dan analisa dampak ganjil genap terhadap kasus Covid-19 di wilayahnya.

Bima mengklaim, aturan ganjil genap selama akhir pekan pada beberapa minggu sebelumnya mampu mengurangi mobilitas warga serta menekan angka kasus Covid-19.

Selain itu, alasan lain peniadaan ganjil genap juga dilakukan untuk relaksasi perekonomian Kota Bogor.

Sebab, dari sejumlah masukan pengusaha hotel, banyak dari mereka merasa kebijakan ganjil genap mempengaruhi tingkat okupansi atau hunian.

"Hasil rapat evaluasi bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor, kami menyepakati untuk meniadakan kegiatan ganjil genap di akhir pekan selama dua minggu ke depan. Sambil kita evaluasi semuanya, karena kami ingin apa yang Pemkot Bogor lakukan tepat dan sesuai data," kata Bima, Selasa.

"Jadi ada sedikit relaksasi dua minggu ke depan untuk kami mendorong ekonomi, walaupun sebetulnya sektor ekonomi juga membaik," kata Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com