Pada 20-22 Januari 2021, pedagang sapi se-Jabodetabek melaksanakan mogok kerja karena tingginya harga daging sapi per kilogram.
Namun, hingga kini, harga daging sapi belum turun juga.
Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta TB Mufti Bangkit Sanjaya mengatakan, 40 persen pedagang daging di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi (Jadetabek) telah bangkrut.
Mereka tutup usaha dalam kurun waktu empat bulan terakhir karena tak bisa menjual daging sapi dengan harga yang tinggi.
"Kami sudah rugi, pedagang-pedagang dari empat bulan lalu sudah gulung tikar, hampir 40 persen pedagang di Jadetabek," kata Mufti saat dikonfirmasi, Selasa (19/1/2021).
Karena situasi ini, Mufti sudah mengirim surat ke Kementerian Pertahanan, Kementerian Perdagangan, dan Kantor Sekretariat Negara dengan maksud meminta solusi pemerintah.
Namun, Mufti tak mendapatkan respons apa pun.
Menurut Mufti, akar masalah melonjaknya harga daging sapi disebabkan oleh kebijakan pemerintah Australia selaku pihak yang mengekspor daging ke Indonesia.
Pemerintah Australia dinilai menjual sapi dalam jumlah sedikit dan harga yang mahal.
Dengan terbatasnya jumlah sapi impor, harga dagingnya pun menjadi mahal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.