Lalu, para pemain skateboard wajib mendahulukan para pejalan kaki saat beraksi di trotoar.
Poin kelima adalah para pemain skateboard wajib mejalankan protokol kesehatan yang dijabarkan sebagai berikut:
Pada poin keenam, para pemain skateboard dilarang melakukan cat calling seperti menggoda, bersiul, berkomentar, dan sebagainya terhadap pejalan kaki yang melintas.
Terakhir, mereka harus ikut membantu menjaga dan membuat Kota Jakarta lebih maju dan lebih baik lagi.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menegaskan, trotoar tidak boleh digunakan untuk bermain skateboard.
Dijelaskan Ariza, Pemprov DKI telah menyiapkan lokasi khusus untuk mengakomodasi kegiatan tersebut.
"Olahraga skateboard itu di trotoar tidak boleh. Kan ada tempat yang sudah disiapkan. Pemprov menyiapkan, pemerintah pusat di Senayan juga menyiapkan. Jadi kalau di situ, warga banyak yang keberatan dan protes," ujar Ariza melalui keterangan suara yang diterima, Kamis.
Ariza menekankan bahwa Pemprov DKI juga sudah menyediakan berbagai fasilitas olahraga, termasuk lokasi pembinaan pelatihan bagi pelajar di berbagai tempat.
"Kami sudah punya di Ragunan tempat pembinaan Pelatihan bagi pelajar di banyak tempat. Teman-teman lihat DKI Jakarta menyiapkan banyak sekali GOR tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dengan fasilitas yang cukup baik, kategorinya sudah sangat baik," beber Ariza.
Baca juga: Wagub DKI: Tidak Boleh Main Skateboard di Trotoar
Sebelumnya diberitakan, salah satu pemain skateboard di video bernama Tomi Boi mengatakan, ia sesungguhnya baru tiba di trotoar dekat Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Rabu sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Tomi, lanjutnya, baru bermain skate di trotoar tersebut selama sekitar 15 menit sebelum rombongan petugas Satpol PP datang ke lokasi.
"Tiba-tiba Satpol PP datang, yang lain pada lari kabur-kaburan. Saya biasa aja dengan teman saya, terus saya pikir berarti mau dibubarkan. Ya sudah saya ambil skate dan tas saya," kata Tomi kepada Kompas.com, Kamis (4/3/2021).
Ketika hendak meninggalkan lokasi, Tomi tiba-tiba didatangi seorang petugas Satpol PP yang kemudian berusaha merebut paksa papan skate miliknya.
"Oknum terkait terus kekeh narik-narik papan saya sampai sekitar 5 menit," jelasnya.
Menurut Tomi, oknum Satpol PP menuduhnya sebagai salah satu pemain skateboard yang sudah sempat diusir, tapi kembali bermain lagi di trotoar itu.