Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Air Kali Ciliwung Dijadikan Miras dan Laku di Pasaran. . .

Kompas.com - 08/03/2021, 06:17 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Bahan-bahan itu lalu dicampur dalam satu ketel sehingga berubah menjadi alkohol dan CO2.

Setelah itu, pendinginan bahan-bahan bir dalam suhu minus 0 derajat celsius dilakukan.

Kemudian, masuk ke tahap penyaringan. Terakhir, bir dituang ke dalam botol yang sudah disterilkan dan ditutup dengan penutup impor.

Baca juga: Soal Saham Perusahaan Bir, F-PAN: Anies Harus Tegas seperti Jokowi Batalkan Perpres Investasi Miras

Semua proses tadi telah menggunakan mesin-mesin modern.

“Tenaga manusia hanya mengawasi,” tulis Djaja.

Dengan begitu, kualitas bir pun tetap terjaga dan kuantitasnya stabil.
Bir buatan Budjana Yasa dijual di hotel-hotel, pusat perbelanjaan kelas atas, dan tempat wisata lainnya sesuai peraturan daerah.

Harganya di bawah bir impor, tetapi tetap mahal buat kebanyakan orang.

“Biasanya orang yang tiap hari minum bir adalah orang-orang yang padat kantongnya,” terang Djaja.

Baca juga: Saham Pemprov DKI di PT Delta Djakarta Disebut Masih 26,25 Persen

Selama masa ini, permintaan bir di Jakarta terus meningkat. Selain itu, muncul pula desakan untuk menginovasi rasa bir.

Riset pun dilakukan dengan menggunakan jagung sebagai pengganti beras.

“Hasilnya sangat memuaskan karena jagung tidak mengurangi kualitas bir,” ungkap Djaja.

Selain Anker, pabrik bir di Jakarta juga memproduksi bir hitam Tjap Srimpi yang mengandung karamel.

Popularitas bir ini cukup luas dan sering muncul di iklan-iklan media massa.

Saat Ali Sadikin menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, pabrik bir Budjana Yasa diambil alih oleh pemerintah daerah.

Perusahaan itu secara resmi berganti nama menjadi PT Delta Djakarta pada tahun 1970.

Investasi pemerintah daerah di perusahaan bir tersebut masih bertahan hingga sekarang. (Historia.id/ Hendaru Tri Hanggoro)

Artikel di atas telah tayang sebelumnya di Historia.id dengan judul "Miras dari Air Kali Ciliwung".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com