Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT Ke-24 Kota Bekasi: Anak Emas yang Ingin Gabung ke Jakarta

Kompas.com - 10/03/2021, 07:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

APBD Kota Bekasi cuma tersedot Rp 43 miliar untuk sebagian pembebasan lahan, sedangkan sisa sekitar Rp 638 miliar lainnya murni dari dana hibah DKI Jakarta.

"Kalau kita pikir, mungkin 3 masa jabatan wali kota tidak akan selesai kalau menggunakan APBD Kota Bekasi," ujar Rahmat Effendi saat peresmian, Jumat (31/1/2020).

Baca juga: Dapat 2 Flyover dari Dana Hibah DKI, Wali Kota Bekasi: 15 Tahun Enggak Selesai kalau Pakai APBD Sendiri

Peresmian 2 flyover itu dilakukan oleh Rahmat Effendi dan Anies Baswedan yang hadir langsung di lokasi.

Kendati dibangun dengan dana hibah DKI Jakarta, 2 flyover yang menyambungkan ruas-ruas jalan provinsi ini jadi milik Pemprov Jawa Barat.

Ingin gabung Jakarta

Intimnya hubungan Kota Bekasi dan DKI Jakarta sempat mencuatkan isu bahwa keduanya akan bersatu dalam satu wilayah.

Isu itu menyusul ucapan Rahmat Effendi di suatu kesempatan pada Agustus 2019.

Rahmat sempat menyinggung kedekatan historis antara kedua kota sebagai pertimbangan, semisal kesamaan kultur Betawi hingga sejarah "oper-operan" wilayah seperti terjadi pada Cakung yang sempat masuk wilayah Bekasi, sebelum kembali ke Jakarta.

Namun, ia toh tak menampik gelimang dana DKI sebagai salah satu faktor krusial. Rahmat mengusulkan, Kota Bekasi masuk jadi wilayah administratif Jakarta Tenggara.

"Banyak cara memberikan perhatian kepada daerah penghasil ya. Saya tadi baca laporan dari Kepala Dinas PU (Bina Marga dan Sumber Daya Air), dari 2016-2019, kita dapat bantuan itu dari DKI hampir Rp 1 triliun. Dari Jawa Barat cuma 66 miliar, banyakan mana?" ungkap pria yang akrab disapa Pepen itu kepada Kompas.com di kantornya, Jumat (13/8/2019).

Baca juga: Salah Satu Alasan Bekasi Ingin Gabung Jakarta, APBD DKI yang Sampai Rp 86 T

Rahmat sempat menyebut bahwa 60-80 persen warganya akan setuju ide ini. Belakangan, ucapan itu terbukti dari jajak pendapat lembaga survei Median pada Oktober 2019.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, merilis bahwa 60,6 persen warga Kota Bekasi setuju bergabung dengan DKI Jakarta.

Warga DKI Jakarta pun menerima dengan tangan terbuka, dengan persetujuan mencapai 70,4 persen.

Anies Baswedan mengaku tak ambil pusing karena kewenangan ini ada di pemerintah pusat.

Akan tetapi, pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri memupuskan asa tersebut karena sudah ada moratorium pemekaran dan penggabungan wilayah sejak 2014.

"Artinya tidak ada pemekaran dan tidak ada penggabungan daerah sampai batas waktu yang tidak ditentukan," ujar Kepala Pusat Penerangan Kemendagri, Bahtiar, Rabu (21/8/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com