Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Jepang Dibangun karena Pohon Sakura Tumbuh di Untung Jawa

Kompas.com - 13/03/2021, 12:09 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu akan membangun destinasi wisata baru, yakni Kampung Jepang di Pulau Untung Jawa.

Bupati Kepulauan Seribu Junaedi mengatakan, Kampung Jepang diusung menjadi konsep destinasi baru karena ada pohon sakura yang tumbuh di kawasan Untung Jawa.

Bahkan, warga setempat sudah menamai kawasan di sekitar Untung Jawa dengan sebutan Pantai Sakura.

"Ada pohon sakura asli lho, bukan palsu, tumbuh di pulau. Konon ceritanya dulu ada diplomat Jepang yang ditugaskan menanam pohon di situ," kata Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/3/2021).

"Masyarakat situ sudah memberikan nama bahwa di situ adalah Pantai Sakura," lanjutnya.

Baca juga: Kampung Jepang di Untung Jawa Ditargetkan Rampung dalam 3 Bulan

Menurut Junaedi, saat ini ada 54 pohon sakura yang tertanam di wilayah Untung Jawa.

"54 pohon sakura kami pelihara karena terus berbunga. Kami akan mencari pohon sakura jenis lain yang bisa ditanam," ucapnya.

Peletakan batu pertama pembangunan Kampung Jepang ini telah dilaksanakan pada Kamis (11/3/2021) lalu.

Juaedi berharap, pembangunan destinasi baru ini tak hanya menarik minat para wisatawan, tetapi juga bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar.

Baca juga: Kampung Jepang di Untung Jawa Diharapkan Dongkrak Perekonomian Warga

"Tentunya dengan dibangunnya tempat wisata baru bisa mendongkrak perekonomian masyarakat setempat," ucap Junaedi.

"Karena destinasi ini kalau wisatanya maju biasanya masyarakat sejahtera, kan begitu," sambungnya.

Pembangunan destinasi wisata baru di Pulau Untung Jawa ini ditargetkan rampung dalam tiga bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com