Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Teror JAD, Serang Polisi dan Non-Muslim secara Acak lewat Sel-sel Kecil

Kompas.com - 01/04/2021, 06:15 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber BBC

Menargetkan polisi dan non-muslim

Berdasarkan jurnal studi terorisme yang ditulis oleh mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Aysha Rizki Ramadhyas, diketahui bahwa target penyerangan dari kelompok JAD adalah otoritas keamanan dan non-muslim.

Ini terlihat dari serangkaian aksi bom bunuh diri yang mengguncang tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (13/5/2018) pagi.

Tiga gereja tersebut yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia Diponegoro Surabaya, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.

Keesokan harinya, sebuah ledakan juga terjadi di depan Polrestabes Surabaya.

Baca juga: Serangan Teroris di Mabes Polri, Kantor Polisi dan Istana Bogor Dijaga Ketat

"Penargetan sasaran kelompok JAD terdiri dari thagut atau otoritas keamanan, kafirun atau orang-orang non-muslim, dan fasiqun atau orang-muslim yang tidak menjalankan ajaran agama dengan baik (near enemy)," tulis Aysha dalam jurnal berjudul Menelaah Aksi Penargetan dan Pola Strategi Penyerangan Terorisme.

Menyerang lewat sel-sel kecil dan pelaku tunggal

Menurut pengamat terorisme, penggunaan sel-sel kecil dan pelaku tunggal (lone wolf) dalam melakukan serangan teror menjadi strategi yang sering dijalankan untuk menjaga keamanan jaringan mereka.

Pengamat terorisme dan direktur Institute for Policy Analysis of Conflict, Sidney Jones, kepada BBC mengatakan, strategi ini diambil karena jaringan teror menilai "terlalu berbahaya bagi mereka untuk bergerak sebagai satu organisasi besar".

Sementara itu, pengamat terorisme Taufik Andrie mengatakan, pola eksekusi seorang diri atau dalam sel-sel kecil membuat serangan berikutnya sulit untuk dideteksi.

Baca juga: Kapolri Ungkap Kronologi Penyerangan di Mabes Polri

Dengan demikian, polisi ataupun intelijen akan kesusahan untuk mengantisipasi teror selanjutnya.

"Susah dideteksi (aksi dalam sel-sel kecil) seperti ini. Merencanakan sendiri, melakukan sendiri," ujar Taufik.

Serangan acak bahkan tanpa bom atau senjata

Menurut Jones, ISIS pernah mengeluarkan perintah untuk melakukan jihad dengan cara apa saja yang bisa dilakukan, bahkan tanpa harus menggunakan bom atau senjata.

"Misal mendorong orang dari gedung tinggi atau menabrak orang dengan motor, tidak perlu pakai bom atau senjata. Pola-polanya ada juga di Indonesia," kata Jones, dilansir dari bbc.com pada 2016.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com