JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 85 sekolah di DKI Jakarta memulai uji coba sekolah tatap muka pada Rabu (7/4/2021).
Dalam pelaksanaan program ini, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menilai peran orangtua siswa dalam menyosialisasikan protokol kesehatan kepada anaknya sangatlah penting.
"Peran orangtua murid wajib, mereka punya peran penting untuk sosialisasikan protokol kesehatan kepada anak-anaknya," kata Uus saat meninjau uji coba sekolah tatap muka di SDN 03 Palmerah, Rabu.
"Mudah-mudahan seluruh orangtua perhatikan anak-anak sehingga anak-anak bisa belajar baik, nyaman dan sehat, agar target program ini berjalan baik," imbuhnya.
Baca juga: 21 Siswa SDN 03 Palmerah Ikut Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Begini Praktiknya
Uus menjelaskan, untuk dapat melaksanakan uji coba sekolah tatap muka, serentetan tahapan telah dilalui.
"Ada beberapa tahapan untuk jalankan program ini, antara lain assesment protokol kesehatan agar sekolah-sekolah yang sudah ditentukan (ikut uji coba) harus benar-benar penuhi protokol kesehatan," kata Uus.
Di sekolah, harus disediakan penanda arah untuk membedakan jalur masuk dan jalur keluar bagi guru maupun siswa yang berlalu lalang.
Selain itu, tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh dan penjagaan jarak antarsiswa maupun guru juga harus dipastikan.
Kapasitas maksimal kelas hanya 50 persen dari kapasitas total.
"Di sekolah juga harus ada tempat isolasi saat anak-anak didik suhu badannya tinggi, masuk ke ruang isolasi," jelas Uus.
Kemudian, tenaga pendidik yang bertugas juga dipastikan telah menerima vaksin.
"Tenaga pendidik harus steril dan sudah divaksin dan protokol kesehatan diperhatikan dengan seksama," ujar Uus.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Jakarta Dimulai, Simak Beragam Faktanya
Menurut Uus, kesiapan anak didik untuk mengikuti sekolah tatap muka juga dipastikan terlebih dahulu.
Sementara, Kepala Sekolah SDN 03 Palmerah Elly Herawati menyatakan pihaknya sempat melakukan audiensi dengan orangtua murid, terkait rencana uji coba sekolah tatap muka.
"Pertama kami zoom meeting sama orangtua apakah setuju sekolah dibuka, ada yang setuju dan enggak, kebanyakan setuju. Lalu anak-anak bagaimana. Lalu guru-guru bagaimana, guru-guru setuju semua," kata Elly, Rabu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.