Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

800 Personel Polisi Disebar Awasi Tempat Ngabuburit dan Penjualan Takjil di Bogor Selama Ramadhan

Kompas.com - 15/04/2021, 20:37 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota mengerahkan 800 anggotanya untuk mengawasi tempat-tempat umum yang berpotensi menimbulkan kerumunan selama bulan Ramadhan 1442 Hijiriah.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, lokasi yang menjadi perhatian pihak kepolisian adalah area publik yang kerap dijadikan tempat ngabuburit dan penjualan takjil.

Susatyo mengatakan, lokasi-lokasi itu berpotensi menimbulkan kerumunan. Oleh sebab itu, anggota kepolisian akan disebar ke titik-titik itu.

"Kawasan yang menjadi langganan tempat ngabuburit dan tempat-tempat jajanan untuk berbuka puasa akan menjadi perhatian khusus," kata Susatyo, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Pemkot Bogor Akan Bubarkan Pusat Penjualan Takjil yang Timbulkan Kerumunan

"Ini dilakukan guna mencegah adanya pelanggaran protokol kesehatan," sambungnya.

Ia menambahkan, selain mengawasi kerumunan, kepolisian juga akan berpatroli di 850 masjid yang ada di Kota Bogor.

Selain itu, pihaknya akan melakukan penebalan penjagaan selama bulan puasa ini untuk mengantisipasi tindak kejahatan.

"Kami mengantisipasi untuk di area publik dan juga khususnya di tempat tempat ibadah, jangan sampai ada kerumunan yang bisa menyebabkan penularan Covid-19," sebutnya.

"Jadi petugas kami bisa berkolaborasi dengan para marbot dan DKM untuk sama-sama bisa menerapkan protokol kesehatan di tempat ibadah sesuai dengan instruksi Kementerian Agama," beber dia.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Azan Subuh di Kota Bogor, 16 April 2021

Sebelumnya, Pemerintah KotaBogor, Jawa Barat, mengingatkan warganya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama melakukan aktivitas di bulan Ramadhan.

Selama pelaksanaan ibadah puasa ini, Pemkot Bogor akan mengawasi pusat-pusat penjualan takjil yang kerap muncul dadakan di pinggir jalan.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, menjelang sore, biasanya masyarakat Kota Bogor memanfaatkan waktunya untuk keluar rumah ngabuburit sambil membeli takjil sebagai hidangan berbuka puasa.

Kegiatan itu, sambung Dedie, berpotensi menimbulkan kerumunan.

Sehingga, kata dia, pemerintah daerah akan membubarkan kegiatan masyarakat tersebut seandainya kerumunan itu terjadi.

"Intinya Forkopimda telah sepakat untuk membubarkan potensi kerumunan," kata Dedie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com