Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kali Ditangkap karena Narkoba, Rio Reifan Tak Pernah Direhabilitasi

Kompas.com - 21/04/2021, 16:14 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Rio Reifan yang sudah keempat kalinya ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkoba ternyata belum pernah menjalani rehabilitasi.

Hal itu diketahui berdasarkan keterangan Rio dan Polda Metro Jaya dalam acara konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Rabu (21/4/2021) siang ini.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus awalnya bertanya kepada Rio apakah ia pernah menjalani rehabilitasi.

"Saudara RR tiga kali dan ini keempat kalinya. Pak RR pernah direhabilitasi?" tanya Yusri.

Baca juga: Rio Reifan: Saya Ingin Sembuh, Capek Seperti Ini Terus

"Tidak pernah," jawab Rio Reifan sambil menggelengkan kepalanya.

Yusri menegaskan bahwa Rio memang belum pernah direhabilitasi sejak terlibat kasus penyalahgunaan narkotika pada 2015 lalu.

"Tidak pernah direhabilitasi Bapak RR ini. Tiga kali sebelumnya semuanya masuk (penjara), divonis," kata Yusri.

Namun, Yusri pun tak bisa membeberkan alasan Rio tak direhabilitasi.

Kewenangan untuk menentukan pecandu narkoba direhabilitasi atau tidak ada pada Badan Narkotika Nasional (BNN).

Baca juga: 4 Kali Ditangkap karena Narkoba, Rio Reifan Mengaku Sulit Berhenti karena Kecanduan


Petugas BNN yang melakukan asesmen dan kemudian mengambil keputusan.

"Ada mekanisme untuk direhabilitasi melalui asesmen yang ada. Jadi ada lembaga yang berwenang untuk menentukan apakah yang bersangkutan perlu direhabilitasi atau tidak," ucap Yusri.

Sementara itu, Rio Reifan mengaku ingin sembuh dari kecanduannya terhadap narkoba jenis sabu.

Ia mengaku lelah karena harus berulangkali berurusan dengan polisi karena kasus penyalahgunaan narkoba.

"Saya pengin sembuh. Saya capek seperti ini terus," kata Rio.

Baca juga: Polisi Masih Dalami Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Rio ditangkap bersama teman wanitanya berinisial SA di rumah Rio di kawasan Jakarta Timur, Senin (19/4/2021) malam.

Saat penangkapan itu, awalnya polisi menemukan barang bukti 0,2 gram sabu bekas pakai.

Namun, saat penggeledahan masih berlangsung, datang seorang kurir ojek online yang mengantarkan bungkusan hitam berisi satu gram sabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com