Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Kerumunan Suporter, Polisi Akan Panggil Pengurus Jakmania hingga Persija

Kompas.com - 26/04/2021, 16:23 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan memanggil pengurus Jakmania dan manajemen Persija Jakarta. Pemanggilan ini untuk menyelidiki kerumunan yang ditimbulkan oleh pendukung Persija Jakarta di Bundaran Hotel Indonesia, pada Minggu (25/4/2021) malam hingga Senin dini hari tadi.

"Beberapa orang akan kita ambil keterangannya termasuk pengurus Jakmania kemungkinan ke depan kita panggil, juga dari Persija nanti, sambil menunggu hasil pendalaman penyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Senin (26/4/2021).

Yusri menegaskan DKI Jakarta masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro untuk mencegah penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, berkumpul dan berkerumun dengan jumlah massa yang besar jelas dilarang.

Baca juga: Kerumunan Jakmania Diduga Spontan, Polisi Belum Temukan Adanya Pesan Ajakan ke Bundaran HI

Yusri mengatakan, ada sebanyak 65 orang suporter Persija Jakarta yang diamankan polisi dari kerumunan semalam. Polisi pun telah menggali keterangan dari mereka.

Polisi, menurut Yusri, hendak mencari tahu siapa yang menggerakkan para anggota Jakmania untuk berkumpul di Bundaran HI.

"Arahnya apakah ada yang memerintahkan untuk berkumpul. Dari hasil pemeriksaan belum ditemukan adanya ajakan tersebut," kata Yusri.

Namun, seluruh pendukung itu mengaku datang ke Bundaran HI secara spontan setelah mengetahui Persija Jakarta memenangi Piala Menpora 2021 dalam laga final vs Persib Bandung.

"Jadi spontanitas. Karena bundaran HI dianggap ikon Persija Jakarta dan selama ini mereka kerap merayakan kemenangan di situ," ujar Yusri.

Baca juga: Soal Kerumunan Jakmania di Bundaran HI, Kasatpol PP: Itu Spontanitas

Meski demikian, polisi tak mau begitu saja percaya dengan klaim itu. Oleh karena itu lah polisi berniat memanggil pengurus Jakmania dan manajemen Persija untuk penyelidikan lebih jauh. Polisi juga akan mengecek ajakan yang kemungkinan disampaikan di dunia maya.

"Kita dalami melalui media sosial apakah kemungkinan ada ajakan melalui media sosial," ujar Yusri.

Dihubungi terpisah, Ketua Jakmania Diky Soemarno memastikan akan kooperatif jika dipanggil polisi. Namun, ia juga meyakini apa yang dilakukan anggota Jakmania dengan merayakan kemenangan di Bundaran HI adalah sikap spontan. Sebab, Bundaran HI itu memang selalu jadi tempat berkumpul anggota The Jakmania tiap kali menjadi juara.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Semoga tidak terjadi cluster baru dan tidak terjadi apa-apa," ujar Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com