Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Berencana Ubah Nama Kota Tua Jakarta jadi Batavia

Kompas.com - 28/04/2021, 19:24 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengubah nama kawasan Kota Tua menjadi Batavia.

Dia mengatakan, Batavia merupakan nama yang digunakan pemerintah Hindia Belanda saat kali pertama menamai kawasan Kota Tua.

"Mungkin kita perlu mempertimbangkan untuk menamai kawasan ini seperti dulu dinamai. Seperti yang tertulis di belakang ini, Batavia," kata Anies dalam acara penandatanganan HOA pembentuk JV Kota Tua-Sunda Kelapa, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Dubes Denmark Dukung Anies Baswedan Soal Kawasan Pejalan Kaki Rendah Emisi di Kota Tua

Anies mengusulkan perubahan nama tersebut di depan Menteri BUMN Erick Thohir dan juga Menteri Pariwisata Sandiaga Uno.

Menurut dia, nama Kota Tua sudah banyak digunakan di kawasan-kawasan kota tua lainnya di daerah lain, Semarang, misalnya.

Sehingga, ketika orang-orang mencari nama kawasan Kota Tua, akan banyak hasil yang berbeda di internet.

"Kalau googling nulis Kota Tua itu keluarnya banyak sekali. Karena kota tua banyak betul," ucap dia.

Baca juga: Kebijakan Zona Emisi Rendah Diberlakukan, Kualitas Udara di Kota Tua Membaik

Untuk melanggengkan pengubahan nama Kota Tua menjadi Batavia, Anies berencana akan mengundang ahli-ahli sejarah dan ahli lainnya terkait rencana perubahan nama itu.

"Kita undang para ahli untuk memikirkan," tutur Anies.

Sehingga kelak jika orang hendak berkunjung ke kawasan tersebut cukup menulis kata Batavia saja.

Dengan nama Batavia, orang tidak akan bingung letak kawasan bersejarah di Jakarta yang dulu menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda tersebut.

"Begitu nulis Batavia ketemunya satu titik ini, tidak ketemu titik-titik yang lain. inilah yang disebut Batavia," kata dia.

Selain ingin mengubah nama Kota Tua menjadi Batavia, Anies juga meminta BUMD PT Jakarta Tourisindo untuk memikirkan brand khusus wisata kawasan yang membentang dari Sunda Kelapa-Kota Tua.

"Kita minta nanti brand para ahli supaya mempertimbangkan seluruh kawasan ini dari Sunda Kelapa sampai ke Batavia (Kota Tua) sehingga kita punya satu karakter tersendiri," tutur Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com