Christian mengatakan, pihak apartemen sudah menegaskan bahwa para WNA yang menjalani karantina sementara tidak boleh keluar kamar.
"Di dalam kamar pun kami juga memberikan surat teguran, memberitahu bahwa tidak boleh keluar kamar," ucap dia.
"Apabila dia keluar kamar, sanksinya adalah tidak akan keluar surat clearance letter yang dibutuhkan oleh tamu repatriasi," sambung Christian.
Baca juga: Mafia Karantina Sudah Dua Kali Loloskan Orang dari India di Bandara Soekarno Hatta
Meskipun demikian, Christian memastikan kini Oakwood Apartment tidak lagi melayani program itu.
"Kami ingin menjelaskan bahwa sekarang kami tidak lagi menerima tamu repatriasi, efektif per hari Senin (26/4/2021) kemarin," ucap Christian Jacob.
Jika ada beberapa WNA yang masih menghuni apartemen tersebut, kata Christian, mereka hanya menghabiskan masa karantina selama lima hari.
"Sekarang masih sisa masa tinggal yang harusnya karantina lima hari," ucap Christian.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Penghuni Apartemen di PIK Unjuk Rasa Tolak Tempat Tinggalnya Jadi Lokasi Isolasi WNA" dan "Diprotes Penghuni, Apartemen Oakwood PIK Sudah Tak Layani Program Repatriasi WNA Sejak 26 April" . (Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.