Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Pengiriman Vaksin ke RS UKRIDA, Vaksinasi Dosis Dua untuk 200 Orang Tertunda

Kompas.com - 29/04/2021, 18:45 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Sakit UKRIDA dr. Eka Widrian menyatakan tak ada pengiriman vaksin Covid-19 di Rumah Sakit (RS) UKRIDA pada hari ini, Kamis (29/4/2021). Imbasnya, sekitar 200 orang yang dijadwalkan menerima vaksin pada hari ini dan besok (30/4/2021) tak dapat menjalankan vaksinasi sesuai jadwal.

"Kami belum dapat lagi (vaksin Covid-19), jadi sementara kegiatan vaksinasi dihentikan dulu," kata Eka saat dikonfirmasi, Kamis.

"Prinsipnya vaksin itu harus selalu ada, tapi ternyata yang untuk hari ini dan besok belum dapat," jelas Eka.

Namun, Eka belum bisa mengungkapkan penyebab tertundanya pengiriman vaksin ke RS UKRIDA.

Baca juga: Protokoler Bantu WN India Lolos Karantina Kesehatan, Ini Respons Bandara Soekarno-Hatta

"Kami enggak terima (vaksin Covid-19) karena stok terbatas dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, kalau mau nanya kenapa terlambat atau stok habis dan sebagiannya, silakan kontak orang Dinas Kesehatan," kata Eka.

Eka mengatakan, pelayanan vaksinasi paling cepat akan dilaksanakan Senin (3/5/2021).

Biasanya, RS UKRIDA mendapat kiriman vaksin per tiga hari atau satu minggu sekali. Namun, untuk stok vaksin hari ini dan besok, belum ada pengiriman.

Calon penerima vaksin dosis dua yang jadwalnya tertunda, kata Eka, telah diinformasikan oleh pihak rumah sakit.

"Kami sudah SMS bahwa sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, sementara mohon maaf belum bisa dilanjutkan sesuai jadwal," ungkap Eka.

Baca juga: Benyamin Sesalkan Pasar Malam Tak Berizin dan Langgar Prokes di Pamulang

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan akan mengecek hal tersebut.

"Saya cek dulu yang mana yang dimaksud," kata Dwi.

"Tempat yang memberikan layanan vaksinasi yang sudah sesuai tepat sasaran dan mendapat koordinasi melalui Dinas Kesehatan tidak terlambat, seharusnya aman saja," imbuh Dwi.

Ia memastikan bahwa stok vaksin di Jakarta masih tersedia, terutama bagi calon penerima vaksin tahap dua.

"Untuk vaksin tahap dua kan memang sudah diamankan dosisnya," kata Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com