Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah di Cisauk Tangerang Perkosa Anak Kandung Berkali-kali Sampai Korban Kabur dari Rumah

Kompas.com - 30/04/2021, 11:08 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ayah berinisial W (49) diduga memperkosa anak kandungnya sendiri yang berusia 16 tahun di Desa Sampora, Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Iman Imanuddin.

Baca juga: Ancaman Denda Rp 500.000 Mengintai untuk Para Sopir Travel Gelap

"Korban inisial A, 16 tahun," ujar Iman kepada Kompas.com, Jumat (30/4/2021).

"TKP (tempat kejadian perkara) di rumahnya di Sampora, Cisauk," sambungnya.

Iman belum menjelaskan kronologi peristiwa itu. Namun, ia memastikan pihaknya telah menangkap W dan menggiringnya ke Mapolres Tangerang Selatan.

"Pelaku kami yang amankan. Tidak dihakimi warga," jelasnya.

Terungkap setelah korban kabur dari rumah

Kasus pemerkosaan itu terungkap setelah korban kabur dari rumah pada Kamis (15/4/2021).

Polisi mendapat informasi tersebut setelah ibu korban melapor ke Polsek Cisauk.

"(Kasus terungkap) diawali dari pelapor (ibu korban) memohon bantuan alamat atas anaknya yang meninggalkan rumah sejak 15 April 2021," ujar Iman, dikutip dari Tribun Jakarta.

Baca juga: Kisah Prada Ilham, Sebar Hoaks untuk Serbu Polsek Ciracas yang Berujung Vonis Penjara dan Dipecat dari TNI

Aparat Polsek Cisauk dan Satuan Reskrim Polres Tangsel pun menyelidiki dan mencari A.

Setelah mencari selama dua pekan, A akhirnya ditemukan di Bekasi, Jawa Barat.

"Setelah dilakukan penyelidikan, korban ditemukan oleh Tim gabungan dari Sat Reskrim Polres Tangsel dan Unit Reskrim Polsek Cisauk pada 28 April 2021," papar Iman.

"Bekasi itu tempat anak (korban) ditemukan saat melarikan diri," sambungnya.

Setelah ditemukan, A mengaku memilih kabur dari rumah demi menjauhkan diri dari ayah kandungnya.

Sebab, A mengaku berkali-kali diperkosa oleh W.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com