Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Curi Start Mudik, Antrean Tes GeNose Mengular di Stasiun Senen

Kompas.com - 04/05/2021, 13:42 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, kembali dipadati calon penumpang pada hari kedua sebelum pemberlakuan larangan mudik Lebaran, Selasa (4/5/2021).

Pantauan Kompas.com pukul 13.05 WIB, banyak calon penumpang yang membawa tas berukuran besar, baik dalam bentuk koper, tas punggung, maupun tas jinjing.

Ada juga yang membawa kardus-kardus.

Baca juga: Deretan Sanksi bagi Warga yang Nekat Mudik Saat Larangan Mudik Lebaran 2021

Banyaknya calon penumpang yang berdatangan menimbulkan sedikit antrean di loket pencetakan tiket.

Antrean yang lebih panjang terjadi di barisan pelayanan tes Covid-19, berupa tes antigen dan tes GeNose C19.

Antrean untuk tes GeNose dan tes antigen dibuat terpisah.

Banyak calon penumpang lebih memilih tes GeNose karena harganya yang lebih murah, yakni hanya Rp 35.000, dibandingkan tes antigen seharga Rp 85.000.

Akibatnya, antrean untuk pelayanan tes GeNose pun lebih panjang. Antrean calon penumpang tetap mengular meski sudah dibuat zig-zag.

Baca juga: Ini 17 Check Point dan 14 Pos Penyekatan di Jabodetabek, Warga yang Nekat Mudik Akan Diputar Balik

Petugas tampak mengawasi antrean calon penumpang. Sesekali petugas menegur penumpang yang tak menjaga jarak.

"Jaga jarak 1 meter ya, Ibu, ini kan sudah ada tandanya," ujar salah seorang petugas.

Salah satu calon penumpang, Ayu (24), mengaku harus mengantre sekitar 40 menit untuk tes GeNose.

Namun, ia lega karena hasilnya negatif dan ia pun bisa memenuhi syarat untuk menempuh perjalanan dengan kereta api.

"Lumayan lama tadi antrenya. Untung saya datangnya enggak mepet. Jadwal berangkat masih sore," kata Ayu.

Baca juga: Hanya Orang-orang Ini yang Boleh Dapat SIKM di Jakarta

Ayu mengakui bahwa ia hendak mudik ke kampung halamannya di Purwokerto. Ia sengaja pulang sebelum memasuki masa larangan mudik pada 6-17 Mei.

"Kan larangan mudik baru mulai di tanggal 6, jadi sekarang masih boleh dong," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com