Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangsel Perketat Prokes di Lingkungan Rumah Penyintas Covid-19 dari Virus Corona Varian B.1.617

Kompas.com - 07/05/2021, 17:38 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, akan memperketat penerapan protokol kesehatan di sekitar lingkungan rumah dua penyintas virus corona varian B.1.617 di Pondok Kacang, Serpong Utara.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan jajaran Kecamatan Serpong Utara dan Kelurahan Pondok Jagung untuk lebih intensif melakukan pengawasan.

"Pengetatan disiplin protokol kesehatan. Yang ring satu itu pada wilayah yang kemarin ada penderitanya, di Serpong Utara. Kami lakukan pengetatan, camat sudah kami instruksikan," kata Benyamin, Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Dua Warga Serpong Utara Tangsel Terpapar Virus Corona Varian Baru Asal India

Namun, belum ada upaya lebih lanjut yang akan dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mengantisipasi meluasnya penularan varian baru virus corona tersebut.

Benyamin mengatakan bahwa kunci utama untuk mengantisipasi penularan adalah kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

"Intinya tetap, kuncinya, varian apapun itu, tetap saja protokol kesehatan kunci utamanya," kata Benyamin.

Dua warga Pondok Jagung, Serpong Utara, yang terinfeksi B.1.617 sudah dinyatakan sembuh dan telah melewati masa karantina.

Pemerintah Provinsi Banten sebelumnya mengonfirmasi temuan tiga kasus infeksi varian baru virus corona di wilayahnya.

Satu dari tiga orang itu terpapar virus corona varian B.1.1.7 yang awalnya muncul di Inggris dan dua lainnya terpapar virus B.1.617 yang awalnya muncul di India.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji mengatakan, seorang warga yang positif B.1.1.7  itu berada di Kabupaten Tangerang. Dia terinfeksi setelah melakukan perjalanan keluar negeri.

"Pulang dari Arab Saudi," ujar Ati, Kamis kemarin.

Sementara, dua warga yang positif terinfeksi varian virus corona B.1.617 strain India berada di Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan.  Keduanya diduga tertular dari anggota keluarga yang tinggal di DKI Jakarta.

"(Dua pasien) yang B.1.617 (diduga) penularan dari anaknya yang tinggal di Jakarta," kata Ati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com