Jawabannya mengejutkan.
"Saya tidak pernah tahu seperti apa Covid itu."
"Kalau mau tahu Covid, ada dua: pertama di rumah sakit, kedua di kuburan," sergap saya.
Ia hanya diam dengan sedikit terkejut.
Memang, tak sedikit orang yang tak peduli bahkan tak percaya dengan Covid-19 yang pada sebagian orang bisa sangat mematikan.
"Kita melihat bahwa masih ada 36 persen masyarakat yang tidak yakin dengan Covid-19, sejalan dengan studi yang dijalankan Balitbangkes (Kemenkes) pada Juli 2020," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19, Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi dalam webinar, Selasa (23/3/2021) lalu.
Angka 36 persen ini bukan angka yang kecil. Jika dihitung dari populasi Indonesia yang mencapai 271 juta jiwa, jumlah mereka yang tidak percaya Covid-19 sekitar 100 juta orang.
Baca juga: Ini Pesan IDI Buat Anda yang Masih Tak Percaya Covid-19
Prosentasi ini kurang lebih sama dengan India. Di sana, 34 persen masyarakatnya tidak percaya informasi Covid-19 yang disampaikan media arus utama.
Data ini berdasarkan survei YouGov, sebuah lembaga survei global di bidang pemasaran dan perusahaan. Artinya jika populasi penduduk di India 1,3 Miliar orang, maka ada hampir setengah miliar penduduk di India yang tidak percaya Covid-19.
Survei ini dilakukan pada Maret 2020 lalu saat covid-19 baru beberapa bulan melanda dunia.
Baca juga: Cerita Arif Yahya Pasien Klaster Liburan: Saya Dulu Tidak Percaya Covid-19 Ada
India harus membayar mahal ketidakpercayaan warganya itu: penularan 400 ribu orang dengan angka kematian 4.000 jiwa dalam satu hari.
Kita tentu sangat berharap jangan sampai ini terjadi di Indonesia. Mari kita jaga bersama.
Saya Aiman Witjaksono...
Salam.