Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona B.1.617.2 di DKI, Dinkes: Mungkin Sudah Menyebar Sebelum Ditemukan

Kompas.com - 23/05/2021, 17:56 WIB
Singgih Wiryono,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan kemungkinan varian virus corona baru B.1617.2 asal India sudah lama menyebar di Jakarta.

Salah satu faktor penyebabnya diduga karena arus transportasi dan pergerakan manusia yang sudah mulai masif, baik perjalanan dalam negeri maupun luar negeri.

"Bisa jadi sebenarnya varian virus yang ada di Jakarta sebenarnya sudah ada sebelum waktu kita menemukan dari sampel Whole Genome Sequencing (WGS)," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Minggu (23/4/2021).

Baca juga: Ada 10 Kasus Covid-19 Varian B.1.617 di Indonesia, Kenali Gejalanya

Pasalnya, kata Dwi, metode pemeriksaan WGS bukanlah pemeriksaan rutin yang bisa dilakukan seperti pemeriksaan Covid-19 pada umumnya.

WGS dilakukan untuk memotret dan mengindikasi lebih detail varian baru Covid-19 yang ada dalam sampel yang diperiksa.

Dia menjelaskan, di Jakarta laboratorium yang memiliki kewenangan dari Kementerian Kesehatan untuk pemeriksaan WGS hanya ada dua, yaitu Litbangkes Kemenkes dan Lembaga Biomolekuler Eijkman.

"Itu bukan pemeriksaan rutin, dia basenya kan semacam untuk pemetaan," kata dia.

Dwi menjelaskan, yang paling penting yang dikerjakan Dinkes DKI untuk menekan penyebaran varian baru tersebut adalah meningkatkan tingkat testing, tracing dan treatment.

Karena untuk saat ini metode penyembuhan dan perlakuan pasien Covid-19 varian lama dan varian baru tidak berbeda.

"Jadi kita tidak perlu pada saat menemukan pasien kita tidak perlu berpikir apakah dia mutasi virus baru atau enggak untuk keputusan isolasinya. Pokoknya positif (Covid-19) ya isolasi," ujar dia.

Begitu juga dengan masyarakat yang harus tetap disiplin menjaga protokol kesehatan. Karena varian baru menular dengan cara yang sama seperti varian lama Covid-19.

Karena pada intinya, kata Dwi, melawan Covid-19 bukan berarti memilih mana varian baru dan mana varian lama Covid-19.

"Apapun jenis virusnya apakah yang baru atau yang lama mutasinya, utamanya satu memutuskan rantai penularan," kata Dwi.

Baca juga: Kemenkes: Varian B.1.617 Telah Menular secara Transmisi Lokal, Bukan Kejadian Baru

Diketahui sebelumnya varian baru virus corona asal India B.1617.2 ditemukan di wilayah DKI Jakarta dari seorang tenaga kesehatan Warga Negara Indonesia pada 3 April 2021.

WNI tersebut diketahui terpapar Covid-19 dan sudah sembuh pada 17 April 2021. Hasil pemeriksaan WGS menunjukan yang menjangkit WNI itu adalah varian asal India.

Kasus kedua didapat dari Warga Negara Asing (WNA) asal India yang diperiksa dengan WGS pada 28 April 2021 dan dinyatakan terkonfirmasi membawa varian baru tersebut ke Jakarta pada 30 April 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com