Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Santri Putra dan Putri dari Kota Tangerang Kembali ke Pesantren Gontor

Kompas.com - 25/05/2021, 11:14 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ratusan santri putra dan putri berangkat dari Kota Tangerang, Banten, ke Pesantren Gontor, hari ini, Selasa (25/5/2021) siang.

Pantauan Kompas.com, ratusan santri itu berangkat menggunakan transportasi darat berupa bus dari titik temu di Masjid Raya Al-Azhom Kota Tangerang menuju Pesantren Gontor di Ponorogo dan Ngawi, Jawa Timur, Selasa, sekitar pukul 10.00 WIB.

Sekretaris Ikatan Pondok Modern Gontor Kota Tangerang Ahmad Baizuri menyebut, setidaknya ada 200 santri putra dan 250 santri putri yang berangkat ke Pesantren Gontor hari ini.

"Hari ini pemberangkatan santri Gontor ke Ponorogo sama ke Ngawi," ungkapnya saat ditemui, Selasa.

"Putra ke Pesantren Gontor di Ponorogo, santri putri ke Pesantren Gontor di Ngawi," sambung Baizuri.

Baca juga: UI Edukasi Santri di Pondok Pesantren, Demi Cegah Penyebaran Covid-19

Kata dia, setidaknya ada delapan bus yang digunakan untuk memberangkatkan 200 santri putra.

Sedangkan, sekitar pukul 12.00 WIB nanti, santri putri bakal diantarkan oleh delapan bus ke Pesantren Gontor di Ngawi.

"Hari ini ada delapan bus untuk yang putra. Siang nanti, buat yang putri, sekitar delapan bus juga," kata Baizuri.

Baca juga: Puluhan Santri Klaster Ponpes Pulang, Kontak Erat Tolak Swab dan Pilih Karantina

Dia berujar, pemberangkatan santri ke pesantren tersebut tidak hanya berlangsung hari ini saja.

Namun, kemarin, ada sekitar 102 santri putri yang turut berangkat ke pesantren itu.

"Kemarin juga ada. Kemarin itu santri putri sekitar 102 orang," tutur dia.

Baca juga: Pernikahan Ustaz Abdul Somad Digelar Mei, Calon Istrinya Gadis Berusia 19 Tahun dan Lulusan Ponpes Gontor

Baizuri menyebut, para santri itu terdiri dari warga Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.

Mayoritas, lanjutnya, santri putra atau pun putri itu berasal dari Kota Tangerang.

"Kebanyakan dari Kota Tangerang. Kabupaten Tangerang ada beberapa. Dari Tangerang Selatan juga bisa dihitung jari," urai Baizuri.

Baizuri menyatakan, ratusan santri putra dan putri itu kembali ke Pesantren Gontor usai mereka libur selama Lebaran 2021.

Kemudian, pemberangkatan santri dari Kota Tangerang memang dijadwalkan pada 24-25 Mei 2021.

"Ini emang habis libur. Jadwal untuk kembalinya dari Kota Tangerang tanggal 24 dan 25 (Mei) ini," ucapnya.

Dia menambahkan, para santri itu wajib melakukan tes cepat antigen terlebih dahulu sebelum berangkat.

Diwajibkannya tes cepat antigen itu lantaran pihaknya mencegah penyebaran virus Covid-19 antarsantri.

"Kami memaksimalkan pemberangkatan ini dengan wajib tes antigen. Jadi, sebelum berangkat, mereka wajib tes antigen," sebutnya.

Baizuri menambahkan, pemberangkatan santri putra dan putri itu berlangsung lancar hari ini.

Kata dia, koordinasi yang dilakukan antara Ikatan Pondok Modern Gontor Kota Tangerang dan Satgas Covid-19, TNI-Polri, dan lainnya, turut menjadi faktor kelancaran pemberangkatan itu.

"Alhamdulillah, karena koordinasi dengan semua instansi, seperti Satgas Covid-19, polisi dan kodim, serta Al-Azhom, alhamdulillah lancar," ujar Baizuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com