Zita mengatakan, Kementerian Kesehatan harusnya memberikan penilaian yang adil, tidak hanya dari angka tracing dan keterisian tempat tidur, tetapi juga melihat sisi lain terkait penanganan Covid-19 di DKI Jakarta.
"Kualitas respons nakesnya bagaimana, angka kesembuhannya berapa, angka kematiannya berapa, Menkes harus lihat itu," ujar dia.
Baca juga: Jakarta Dapat Nilai E Penanganan Pandemi, Menkes: Saya Minta Maaf ...
Zita menilai, Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah bekerja maksimal dengan melihat tingkat kesembuhan yang mencapai 95 persen dan tingkat kematian 1,7 persen.
Di sisi lain, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia Idris Ahmad justru sepakat dengan penilaian Kemenkes.
Ia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mulai mempertimbangkan menarik kembali rem darurat untuk merespon penilaian itu.
"Jakarta perlu mempertimbangkan menarik rem darurat untuk meredam infeksi penularan Covid-19," kata Idris dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).
Rem darurat, kata dia, dapat mencegah penularan virus dari warga yang baru saja kembali ke Ibu Kota usai mudik Lebaran 2021.
Kebijakan itu juga memberikan kesempatan Pemprov DKI untuk meningkatkan jumlah kapasitas tempat tidur perawatan dan memperbaiki anggaran fasilitas kesehatan di tingkat Puskesmas dan kecamatan.
Baca juga: Dapat Nilai E Penanganan Covid-19, DKI Jakarta Diminta Pertimbangkan Tarik Rem Darurat
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria enggan mengomentari hasil penilaian Kemenkes.
Dia mengaku belum membaca laporan Kemenkes itu sehingga belum bisa memberikan tanggapan.
"Saya belum baca ya hasilnya, nanti saya baca dulu baru saya beri pendapat. Sementara no komen dulu ya," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Riza akan membaca dengan seksama penilaian yang diberikan oleh Kemenkes untuk menjadi bahan evaluasi.
Namun, dia menilai, penanganan Covid-19 di Jakarta sudah maksimal dengan melihat angka kasus Covid-19 yang terus menurun.
Tidak hanya itu, Riza mengeklaim Pemprov DKI Jakarta terus meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana untuk penanganan Covid-19.
Menkes minta maaf
Sehari setelah heboh pernyataan Jakarta mendapat nilai E, Menteri Kesehatan Budi Gunadi menggelar konferensi pers.
Budi meminta maaf terkait informasi Kementerian Kesehatan yang memberikan nilai E untuk Pemprov DKI Jakarta atas penanganan Covid-19
Dia mengatakan, informasi yang ramai diperbincangkan publik tersebut tidak seharusnya terjadi.