Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2021, 22:31 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi menyebut pemicu keributan antar ormas di Kota Bekasi, Selasa (8/6/2021) malam, karena persoalan hutang piutang.

Koperasi yang meminjamkam uang kepada debitur bernama Ika hingga sulit membayar cicilan disebut ilegal.

"Kalau kita lihat, koperasinya menurut kami sampai saat ini berdasarkan hasil penyelidikan itu koperasi gelap. Kayak rentenir gitu," kata Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Alfian Nurrizal kepada wartawan, Rabu (9/6/2021).

Baca juga: Polisi Amankan 26 Orang Buntut Bentrokan 2 Ormas di Depan Mapolres Metro Bekasi

Menurut Alfian, sistem koperasi umumnya dijalani untuk menyejahterakan anggota yang tergabung di dalamnya.

"Koperasi kan untuk menyejahterakan anggota, kalau simpan pinjam kan internal tapi sistemnya kayak perbankan, kan tidak boleh dengan menggunakan bunga," ucap Alfian.

Gara-gara utang tersebut, ormas Gempa dan Pemuda Batak Bersatu (PBB) bentrok di Narogong dan di depan Polres Metro Bekasi Kota pada Selasa malam.

Ika sebelumnya meminjam uang ke koperasi perorangan yang bernaung di bawah bendera ormas tersebut.

"Saudari Ika (meminjam uang) kepada koperasi yang mungkin dimiliki perorangan atau dimiliki Pemuda Batak Bersatu (PBB)," kata Alfian.

Baca juga: Bentrokan 2 Ormas di Bekasi, Berawal dari Debitur Tak Mampu Bayar Cicilan

Alfian menjelaskan, Ika meminjam uang sebesar Rp 3,5 juta dengan perjanjian pembayaran secara diangsur dengan tenor tujuh kali cicilan.

Adapun satu kali cicilan dibayarkan Ika sebesar Rp 700.000.

Setelah proses cicilan berjalan, kata Alfian, Ika merasakan kesulitan membayar angsuran dan melapor ke ormas lainnya.

Akhirnya, bentrokan antar-ormas tak terhindarkan.

"Dia (Ika) minta bantuan dari ormas. Itu kejadiannya di Bekasi Timur. Kemudian terjadi percekcokan serta dorong-dorongan. Terjadi gesekan di situ," ucap Alfian.

Baca juga: Usut Bentrok Dua Ormas di Bekasi, Polisi Sita Senjata Tajam dan Kayu

Perselisihan kedua ormas itu tidak menemukan titik temu, bahkan sempat diwarnai penganiayaan.

Salah satu ormas mencoba menyelesaikan persoalan di kantor Polisi.

Namun, massa dari ormas lawan telah berkumpul di Polres Metro Bekasi Kota. Di sana kembali terjadi perselisihan antarkeduanya.

"Sebenarnya Gempa ke Polres ingin mediasi menyelesaiaan masalah. PBB ke Polres mau melapor kejadian tersebut (penganiayaan). Ternyata di situ (Polres) sudah terjadi massa besar terjadilah cekcok, salah paham," kata Alfian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Pemprov DKI Buka Posko KJMU di Setiap Wilayah, Berikut Daftarnya

Megapolitan
Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Polisi Tangkap Dokter Gadungan di Bekasi, Berprofesi sejak 2019

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Megapolitan
Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com