Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Warga Gerendeng Tangerang Reaktif Covid-19 Berdasarkan Tes Antigen, Masih Tunggu Hasil PCR

Kompas.com - 11/06/2021, 07:09 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Kelurahan Gerendeng tengah menunggu hasil tes PCR (polymerase chain reaction) dari 80 warga di RW 011, Gerendeng, Karawaci, Kota Tangerang, yang reaktif Covid-19 berdasarkan tes cepat antigen.

"Untuk hasil PCR, kami masih belum mendapat informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang," papar Lurah Gerendeng Nasron A Mufti melalui pesan singkat, Kamis (10/6/2021).

Sebanyak 80 warga RW 011 itu diketahui reaktif Covid-19 berdasarkan tes cepat antigen yang dilakukan pada Senin (7/6/2021) dan Rabu (9/6/2011).

Baca juga: UPDATE Klaster Griya Melati Bogor: 95 Warga Sembuh dari Covid-19, Dinkes Bakal Vaksinasi Massal

Nasron menyebutkan, jajarannya masih memberlakukan penutupan sementara alias lockdown di lingkungan RW 011.

Sejak diberlakukan pada Rabu, kata dia, penutupan sementara itu berlangsung lancar.

Nasron menegaskan, warga yang hendak memasuki wilayah itu diwajibkan membawa surat bebas Covid-19, minimal hasil negatif tes antigen.

"Iya, wajib membawa surat negatif antigen kalau ada yang mau masuk ke sana," paparnya.

Baca juga: Dinkes DKI: Ada 988 Klaster Keluarga Setelah Libur Lebaran 2021

Dia berujar, jajarannya sudah tak lagi melakukan pelacakan atau tracing warga yang mungkin terpapar Covid-19 di RW tersebut mulai Kamis.

Meski demikian, lanjut Nasron, ia mengimbau warga yang merasakan gejala Covid-19 untuk memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Namun, tetap, jika ada warga yang merasa tidak sehat atau bergejala, diarahkan langsung untuk datang ke puskesmas," tuturnya.

Awal mula klaster Gerendeng

Kata Nasron, ada satu keluarga yang memilih untuk Lebaran di kediamannya.

Namun, setelah penyekatan pemudik yang didirikan kepolisian berakhir, satu keluarga itu langsung mudik.

Mereka tak memberi tahu perangkat RT/RW setempat saat mereka mudik.

"Pas datang kembali, mereka sakit biasa," ungkap Nasron.

Baca juga: Klaster Pernikahan dan Arisan di Bekasi, 26 Warga Positif Covid-19

Meski mereka sakit, masing-masing anggota keluarganya tetap berinteraksi dengan warga sekitar.

Seiring berjalannya hari, kondisi kesehatan satu keluarga itu memburuk. Baru setelah itu, mereka melapor ke perangkat RT/RW.

Saat mereka menjalani tes antigen, hasilnya reaktif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com