Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Baru Update di PPDB Jakarta, Cerita Orang Tua Perjuangkan Sekolah Anak Hingga Detik Terakhir

Kompas.com - 13/06/2021, 07:08 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fira (40) melangkah cepat menuju Posko Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Disdik DKI Jakarta pada Jumat (11/6/2021) sore. Tujuannya hanya satu, mendaftarkan anaknya ke sekolah impian dengan nilai terbaru.

Fira, warga Jakarta Selatan, bercerita awalnya dia sudah pasrah dengan posisi anaknya yang berada di urutan bawah sekolah pilihan.

Namun, pada 11 Juni 2021 pukul 15.00 WIB, lanjut dia, nilai anaknya mendadak meningkat dengan nilai terbaru. Peningkatan ini terjadi lantaran tambahan sertifikat Juara Karate Nasional yang dimasukkannya pada Kamis (10/6/2021) siang.

"Tiba-tiba di sistem nilai anak saya meningkat drastis. Nilai yang mumpuni untuk dapat sekolah favorit anak saya," ujar Fira saat dihubungi, Sabtu (12/6/2021).

Baca juga: Nama Anaknya Menghilang dan Digantikan Orang Lain di PPDB Jakarta Jalur Prestasi, Orangtua Ini Kecewa

Beruntung bagi Fira, pendaftaran PPDB jalur prestasi saat itu diperpanjang hingga pukul 18.00 WIB dari yang sebelumnya ditutup pada 14.00 WIB. Sehingga, ia masih berkesempatan memanfaatkan nilai terbaru tersebut dalam perebutan kursi sekolah.

Meski demikian, Fira tidak bisa mendaftarkan anaknya ke sekolah favorit, lantaran sebelumnya sudah terlempar jauh ke sekolah pilihan nomor sekian.

"Dengan adanya upgrade nilai, tidak serta merta pilihan SMA anak kami bisa diganti ke pilihan awal. SMA-nya sudah terkunci sistem dengan pilihan sekolah di pilihan selanjutnya," ujar dia.

Baca juga: Proses Lapor Diri PPDB Jakarta Jalur Prestasi Dimulai Hari Ini

Sempat mengadu ke posko PPDB di wilayahnya, ia akhirnya bergerak ke Posko PPDB di Disdik DKI Jakarta. Bersama puluhan orang tua lain, ia mengantre melakukan aduan untuk memperjuangkan sekolah anak masing-masing.

Fira termasuk salah satu yang beruntung, sebab dirinya berhasil mendapatkan layanan dan menyelesaikan permasalahannya tepat sebelum waktu pendaftaran ditutup.

"Tapi kemarin pas ditutup jam 18.00, banyak sekali orangtua yang menangis dan kecewa. Saya harus lebih bersyukur," ungkapnya.

Menyikapi pendaftaran jalur lainnya, Fira berpesan agar sistem harus bisa membaca dan memverifikasi data-data siswa dengan benar.

"Jadi enggak ada lagi kejadian nilai sudah keluar di sistem, ternyata ada kolom-kolom yang tidak terbaca, sehingga kosong bobotnya. Ini sangat merugikan siswa," tutup dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com