Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Baru Covid-19 Dua Hari Berturut-turut dan Warga Jakarta yang Tak Pernah Belajar

Kompas.com - 20/06/2021, 09:02 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Alarm tanda bahaya Covid-19 sudah 'berbunyi' di Jakarta seiring terpecahkannya rekor baru kasus harian pada Jumat (18/6/2021) dan Sabtu (19/6/2021) kemarin.

Rekor pertama kali terpecahkan pada Jumat dengan 4.737 kasus harian. Angka ini jauh 'mengungguli' rekor sebelumnya yang tercipta pada 7 Februari 2021, yakni dengan 4.213 kasus harian.

Sementara rekor terbaru kembali tercatatkan pada Sabtu dengan 4.895 kasus positif harian.

Lonjakan terbaru kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jakarta ini terjadi usai gelombang libur Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri pada bulan Mei lalu.

 

Sementara, lonjakan sebelumnya pada bulan Februari terjadi pasca libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Baca juga: Rekor Baru Covid-19 di Jakarta dan Pesan Anies Agar Tidak Menyesal

Ribuan warga terpantau meninggalkan Ibu Kota pada periode liburan tersebut untuk pulang kampung atau sekadar pelesir ke luar kota. Ketika itu lah transmisi Covid-19 terjadi.

Fenomena yang terlihat beberapa minggu terakhir, di mana kasus positif terus merangkak naik, memperlihatkan bahwa masyarakat tidak pernah belajar dari kesalahan yang terjadi sebelumnya.

Padahal, berbagai pihak telah memperingatkan akan potensi terjadinya peningkatan kasus jika mobilitas tidak dibatasi.

 

Pemerintah bahkan sudah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, namun tidak diindahkan. Sejumlah pos penyekatan bahkan dibobol oleh ratusan warga yang nekat pulang kampung kampung.

"Dari sini kami belajar, sebagus apa pun kebijakan yang dibuat apabila tidak diikuti dengan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, maka tidak akan terimplementasi dengan baik untuk memberikan dampak positif," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito pada Mei lalu.

Baca juga: Razia Protokol Kesehatan di Tori Bar Fatmawati, Pintu Dikunci, Aparat Tunggu 30 Menit


Penyesalan yang sama ditunjukkan oleh Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Letkol Laut drg. M. Arifin, yang menyebutkan bahwa Jakarta sedang ada dalam kondisi genting.

"Coba kalau kemarin Lebaran bisa diatur, (jumlah pasien) tidak akan setinggi ini," ujar Arifin, Jumat (18/6/2021).

"Percuma kalau hilir menyembuhkan ribuan pasien, berapapun kita sembuhkan tapi di hulu tidak bisa dikendalikan, masuknya juga ribuan lagi, bahkan yang masuk lebih banyak dari yang keluar. Itu kondisi saat ini".

Saat ini, setidaknya 7.056 orang dirawat di RSDC Wisma Atlet. Padahal pada Mei lalu, jumlah pasien sempat berada di titik rendah, yakni 900 orang.

Baca juga: Wacana Lockdown Jakarta di Tengah Lonjakan Covid-19, Apa Konsekuensinya?

Berbagai pelanggaran saat larangan mudik

Pos penyekatan Kedungwaringin yang terletak di perbatasan Kabupaten Bekasi-Karawang, Jawa Barat, dibobol oleh ribuan pemudik yang ingin pulang ke kampung halaman mereka pada libur Lebaran lalu.

Petugas jaga yang ada di posko tersebut mengaku kewalahan menahan desakan pemudik yang menolak untuk putar balik.

Video amatir yang beredar memperlihatkan kendaraan yang mengular hingga 5 kilometer dari pos penjagaan. Situasi memanas ketika para pemudik memaksa untuk melintasi pos penyekatan itu,

Setelah beberapa jam, petugas akhirnya menyerah dan membuka barikade. Pos penyekatan tersebut berhasil 'dijebol'.

Berbagai video yang beredar di media sosial juga memperlihatkan aksi marah-marah para pemudik yang disuruh putar balik oleh petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com