Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahagia Kakek Edi Dapat Bantuan Renovasi Rumah Tak Layak Huni di Bogor

Kompas.com - 21/06/2021, 17:41 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Edi Junaedi tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Matanya terus berkaca-kaca.

Mimpi kakek berusia 60 tahun itu untuk memiliki rumah yang layak segera terwujud.

Lebih dari 42 tahun, Edi tinggal di rumahnya yang bisa dibilang sudah tak layak huni. Bersama enam orang anggota keluarganya, mereka hidup ala kadarnya.

Warga Kampung Lebak Pilar, RT 02 RW 03, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, ini mengaku tak bisa berbuat apa-apa ketika hujan deras turun.

Baca juga: Langgar Ganjil Genap, Petugas Putar Balik 2.000 Kendaraan di Kota Bogor

Dalam waktu singkat, air masuk lewat atap rumah yang sudah berlubang. Beberapa bagian dinding rumahnya juga sudah terlihat hancur.

"Semenjak nikah sudah tinggal di sini, dari tahun 1979. Kondisi rumah kayak gini udah lama, tapi saya ngga punya uang buat betulinnya," kata Edi, saat ditemui di rumahnya, Senin (21/6/2021).

Edi menuturkan, beberapa waktu lalu, dirinya masih bisa mengumpulkan uang untuk ditabung dari pekerjaannya di tempat bengkel.

Namun, kondisi itu sudah berubah. Ia sekarang sudah tidak bekerja. Jangankan untuk merenovasi rumah, untuk biaya hidup sehari-hari saja sudah berat.

Bak petir di siang bolong, kini harapan Edi dan keluarganya untuk tinggal di tempat yang layak bisa dirasakannya dalam waktu beberapa minggu ke depan.

Edi mendapat bantuan renovasi rumah tidak layak huni dari program corporate social responsibility (CSR) milik PT Bumi Aki Boga, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner.

"Alhamdulillah, bahagia dapat bantuan dari Bumi Aki. Bantuan perbaikan rumah. Kita ini orang nggak punya," tuturnya dengan mata berkaca.

Perwakilan PT Bumi Aki Boga, Ayu Putri Anggraeni mengatakan, melalui program CSR yang diberikan, diharapkan dapat membantu kehidupan keluarga Edi.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Rel KA di Bogor, Diduga Tertabrak Kereta

Ayu menjelaskan, tahun 2021 ini, pihaknya memiliki program besar untuk membantu perbaikan rumah warga yang tidak layak huni di Kota Bogor.

“Jadi targetnya yang diambil yang memang dekat dengan cabang Bumi Aki Bogor. Kita lihat rumah Pak Edi ini sudah tidak layak huni sehingga jadi target renovasi bedah rumah," ungkap Ayu.

"Pertimbangannya, pertama melihat fisik rumah yang tidak layak, banyak bagian yang memang reot, hujan bocor, dan kayunya sudah tidak kuat, dan bisa membahayakan orang yang tinggal di dalam rumah," sambungnya.

Ayu menyampaikan, bukan hanya dari segi renovasi rumah, pihaknya juga ikut membantu pembelian furnitur seperti kasur, lemari, dan barang-barang lainnya.

Perbaikan rumah, lanjut Ayu, ditargetkan rampung dalam waktu dua minggu.

"Kita kerja sama dengan kontraktor, desain dan pembangunan diserahkan kepada kontraktor dengan target dua minggu," bebernya.

Sementara itu, Lurah Sempur Dicky Pratama mengapresiasi apa yang dilakukan perusahaan Bumi Aki.

Menurut Dicky, tahun ini pihaknya telah mengajukan 52 rumah tidak layak huni (RTLH) untuk dilaksanakan perbaikan pada tahun depan. Jumlah tersebut, kata Dicky, cukup banyak.

“Alhamdulillah adanya bantuan ini cukup membantu menyelesaikan persoalan rumah tidak layak di wilayah kami. Ke depan pihak swasta yang lain bisa mencontoh Bumi Aki," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com