Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pasien Covid-19 Mengamuk di RSUD Pasar Minggu, Sempat Disetrum Satpam

Kompas.com - 24/06/2021, 16:38 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video dua satpam dan dokter berupaya mengamankan seorang pasien yang mengamuk di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, beredar viral di media sosial.

Direktur RSUD Pasar Minggu, Dr. Yudi Amiarno mengatakan, pasien berinisial X (38) datang ke IGD RSUD Pasar Minggu pada Minggu (18/6/2021) pukul 10.00 WIB.

"(Dia) membawa hasil swab PCR rontgen positif Covid-19 pasien," ujar Yudi dalam video yang diunggah di akun Instagram RSUD Pasar Minggu.

Baca juga: Amankan Pria Positif Covid-19 yang Mengamuk di RSUD Pasar Minggu, 2 Satpam Tertular

Dokter di RSUD Pasar Minggu kemudian melakukan assement dan dipindahkan ke ruang transit.

Pemindahan tersebut dilakukan sesuai pedoman untuk transit karena ruang perawatan pasien Covid-19 di RSUD Pasar Minggu dalam keadaan penuh.

"Tanggal 19 Juni 20201 jam 09.00 WIB, pasien tiba-tiba menyerang petugas secara verbal maupun motorik. Petugas berusaha menenangkan pasien dengan melakukan edukasi, namun pasien tetap tidak kooperatif dan menyerang petugas," kata Yudi.

Dokter kemudian memanggil satpam untuk menangani pasien yang mengamuk tersebut. Saat itu, satpam berada di zona merah.

"Karena kondisi pasien tidak tenang sehingga tim sekuriti masuk zona merah tanpa kenakan APD level 3, pasien dilakukan dengan bantuan alat listrik," tambah Yudi.

Penyerangan kepada dokter menyebabkan hazmat dokter jaga sobek. Kemudian, dokter mengganti hazmat yang sobek dan kembali menangani pasien tersebut.

Baca juga: Warga Tangerang Meninggal 8 Hari Setelah Divaksin, Dinkes Tak Akan Lakukan Visum

Sebelumnya, video pasien yang mengamuk di IGD RSUD Pasar Minggu tersebut diunggah oleh akun @missrevolus.

"Dapat dari WAG. Pasien mengamuk di IGD RSUD Pasar Minggu," tulis akun tersebut.

Dalam narasi di media sosial tersebut, pria tersebut mengamuk karena belum mendapatkan kamar perawatan.

Dua orang satpam rumah sakit kemudian berupaya mengamankan pria tersebut. Seorang satpam bahkan meminta petugas lainnya untuk mengambil borgol.

Petugas keamanan tersebut tak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat mengamankan pria tersebut. Sementara itu, ada seorang dokter yang menggunakan APD.

"Lobi monitor lobi. Lobi monitor lobi," ujar seorang petugas keamanan lainnya.

Baca juga: Video Viral Warga Bilang Covid-19 Sudah Berakhir yang Berujung Permintaan Maaf

Pria tersebut terlihat meronta-ronta dan berteriak-teriak di lorong rumah sakit.

Dua orang petugas keamanan tanpa APD dan seorang petugas dengan APD berupaya mengamankan pria tersebut.

Dua satpam tersebut diketahui terpapar Covid-19 setelah berupaya mengamankan pasien tersebut.

"Menurut informasi Kepala Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, satpam itu sudah terpapar Covid-19," kata Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Bambang Handoko, Rabu malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com