Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Praktik Dugaan Pesugihan, Polisi: Dibuat Berdasarkan Isi Percakapan Whatsapp

Kompas.com - 02/07/2021, 19:56 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Achmad Akbar mengatakan, konten dugaan praktik "pesugihan" di Pondok Indah yang beredar viral di media sosial merupakan milik perempuan berinisial SR.

Akbar mengatakan, konten video yang dibuat SR merupakan isi percakapan dengan orang lain.

"Jadi konten yang ada dalam video tersebut setidaknya merupakan isi dari percakapan antara dari figur itu dengan orang lain," ujar Akbar dalam video yang diterima Kompas.com, Jumat (2/7/2021) malam.

Ia mengatakan, percakapan antara SR dan lawan bicaranya dilakukan lewat aplikasi Whatsapp. SR kemudian membuat video berdasarkan percakapan lewat Whatsapp tersebut.

"Apa yang disampaikan saudara SR ini itu hanya sebatas percakapan dengan orang lain melalui aplikasi WA. Jadi isi percakapan itulah kemudian yang dibuat jadi konten yang beredar (di media sosial)," tambah Akbar.

Baca juga: Polsek Kebayoran Lama Selidiki Video soal Dugaan Praktik Pesugihan

Ia belum bisa memastikan kebenaran isi video yang dibuat SR. Pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa sosok perempuan yang mengunggah video di media sosial mengenai dugaan praktik "pesugihan" di Pondok Indah, Jakarta Selatan.

"Pada hari ini saya kira ini juga bertahap melalui kegiatan penyelidikan. Kita sudah lakukan pemanggilan sekaligus pemeriksaan yang sifatnya klarifikasi kepada seseorang yang tadinya merupakan figur yang ada di dalam video tersebut dan kemudian malam ini sudah kita lakukan pemeriksaan," ujar Akbar.

SR diketahui menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Jakarta Selatan pada Jumat. SR didampingi oleh pihak kuasa hukum.

"Kita sifatnya hari ini sebatas klarifikasi tentang apa yang dibuat," tambah Akbar.

Baca juga: Kecamatan Kebayoran Lama Juga Telusuri Video Viral soal Praktik Pesugihan

Saat dikonfirmasi wartawan, SR tak berbicara banyak terkait motif mengunggah video yang menyebutkan adanya dugaan tindakan pesugihan.

"Nanti diwakilkan kuasa hukum saya," ujarnya singkat.

Sebelumnya, pada Senin (28/6), akun Tiktok @dinskidiary mengunggah video pendek yang mengungkapkan pengalaman pribadinya menerima tawaran untuk menjadi pembawa acara ulang tahun di Pondok Indah.

Perempuan dalam video itu menceritakan dirinya ditawari honor Rp 10 juta untuk satu jam menjadi pembawa acara ulang tahun seorang klien.

Ia juga melengkapi latar di unggahan video tersebut dengan bukti potongan percakapan melalui pesan WhatsApp dengan pihak yang diduga sebagai penyelenggara acara.

Baca juga: Polisi Periksa Pengunggah Video Dugaan Praktik Pesugihan Sosialita Pondok Indah

Namun, ia merasa curiga dan ada kejanggalan dengan acara pesta ulang tahun pribadi tersebut karena bakal ada ritual "pesugihan" dengan tumbal pria-pria muda.

"Ternyata di sini dia bilang bahwa si brondong ini setuju untuk jadi tumbal dan dia sempat bilang juga tenang jangan takut," katanya.

Total ada lima potongan video yang diunggah dengan durasi masing-masing sekitar 60 detik dan video tersebut juga menyebar di media sosial Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com