Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Identitas Pelapor via JAKI Bocor, Wagub DKI: Yang Bocorkan Disanksi

Kompas.com - 11/07/2021, 14:40 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim bahwa seluruh pelapor pelanggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dirahasiakan.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta ketika menanggapi adanya pelapor pelanggaran PPKM darurat melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) yang mengaku identitasnya diungkap oleh petugas.

"Masalah pelaporan JAKI saya sudah meninjau khusus Jakarta Smart City, semua pelaporan dirahasiakan," ujar Riza saat meninjau vakinasi di JIC, Jakarta Utara dalam keterangan suara yang diterima, Minggu (11/7/2021).

Baca juga: Laporkan Perusahaan Non-esensial yang Masih Paksa WFO via JAKI, Ini Caranya

Ariza menyebut, seluruh identitas pelapor dirahasiakan dan tidak akan diungkapkan ke publik. Dia bahkan menegaskan bahwa semua pihaknya yang diketahui mengungkap identitas pelapor akan diberikan sanksi.

"Tentu namanya kami rahasiakan. Kalau ada melaporkan tidak di-acc, kami akan cek, kami akan evaluasi. Siapapun yang membocorkan akan diberi sanksi," ungkap Ariza.

"Sejauh ini semuanya dirahasiakan," ucap Ariza.

Baca juga: Kisah Pasien Covid-19 di Jaktim, Adukan Pelanggaran via JAKI Justru Kena Intimidasi

Meski begitu, terdapat salah seorang pelapor pelanggar protokol kesehatan di lingkungan kediamannya pada masa PPKM Darurat yang mengaku identitasnya diungkap oleh personel Satpol PP.

Lewat akun Twitter pribadinya, pelapor menjelaskan dia melaporkan pelanggaran yang ditemukannya melalui aplikasi JAKI.

Tak lama berselang, petugas Satpol PP langsung datang ke lokasi dan memberikan teguran. Namun, petugas tersebut disebut-sebut mengungkap identitas pelapor kepada warga.

"Ngelaporin orang2 depan rumah ga pake masker & nongkrong, ke RT ga mempan. ahirnya lapor via Jaki @DKIJakarta, udah disantronin satpol PP eh malah disebut nama pelapor. gila gila malah gw kena bully, bobrok amat sistemnya," tulis akun @Niiken_Purnama.

Kini, dia pun mengaku khawatir mendapatkan indimitasi dari warga sekitar karena melaporkan adanya pelanggaran di lingkungannya.

"Ada jaminan saya aman enggak ya ini? Benaran takut dipersekusi saya. mana lagi isoman, dibully tetangga tiap lewat depan rumah," tulis dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com