Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

180 Tenaga Kesehatan di Tangsel Positif Covid-19, Wali Kota: Kami Kekurangan Nakes

Kompas.com - 16/07/2021, 21:54 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang Selatan mulai kewalahan menghadapi lonjakan pasien Covid-19 yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Pasalnya, jumlah tenaga kesehatan (Nakes) terus berkurang karena banyaknya petugas yang turut terpapar Covid-19 dan harus menjalani perawatan.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan, terdapat 180 tenaga kesehatan dari seluruh Puskesmas maupun RSU milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang dilaporkan terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Pemkot Tangerang Minta Bantuan Pemerintah Pusat Pasok Obat dan Oksigen untuk Pasien Covid-19

Jumlah tersebut setara 33 persen dari total Nakes yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan.

"Tenaga kesehatan PNS dan Non-PNS itu ada 548 orang di RSU dan di Puskesmas. Artinya yang kami kelola di Dinkes. Tapi 180 sekarang terpapar covid, baik gejala ringan, gejala sedang dan seterusnya," ujar Benyamin di Rumah Dinas Wali Kota, Jumat (16/7/2021).

Imbasnya, kata Benyamin, sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan di Tangerang Selatan kekurangan Nakes di tengah lonjakan kasus Covid-19.

"Artinya mereka isolasi. Tidak bisa bertugas, kami jelas kekurangan tenaga kesehatan, nakes kami kekurangan," kata Benyamin.

Baca juga: Pemakaman Jenazah Prosedur Covid-19 di Tangsel Melonjak, Benyamin Singgung Banyak Pasien Isoman Tak Terpantau

Untuk itu, Benyamin mengaku tengah menyiapkan program yang akan merekrut relawan sebagai tenaga pemantau kesehatan pasien Covid-19 secara daring.

Nantinya, relawan di setiap wilayah juga akan berkoordinasi dengan para Nakes untuk memberikan konsultasi kesehatan kepada pasien.

"Kami akan meluncurkan program Tangsel Memanggil namanya. Kita akan kembangkan program telemedicine. Di RT mana, nanti yang bersangkutan minta nomor kontaknya. Dia harus bisa memantau OTG dan gejala ringan di lingkungan rumahnya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com