TANGERANG, KOMPAS.com - Jumlah jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Selapajang, Neglasari, Kota Tangerang, mencapai 20 orang tiap hari sejak pertengahan pekan lalu.
Namun, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dan dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang per pekan lalu tak pernah mencapai 20 orang setiap harinya.
Berkait perbedaan data tersebut, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memberi penjelasan.
Menurut dia, data kematian akibat Covid-19 versi Dinkes merupakan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca juga: Anies Pangling Lihat TPU Rorotan: Hitungan Hari Tanah Lapang Jadi Deretan Kuburan
Berdasar data Kemenkes itu, Pemkot lantas mengunggahnya di situs resmi Dinkes.
"Kalo di website itu dari Pemerintah Pusat," ungkap Arief kepada awak media, Senin (19/7/2021).
Arief mengakui, data dari Kemenkes memang berbeda dengan data versi Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Tangerang selaku pihak yang menaungi TPU Selapajang.
Data terakhir dari Disperkim menyatakan, ada 21 jenazah dari RS serta 12 jenazah yang menjalani isolasi mandiri dimakamkan di TPU Selapajang.
Baca juga: TPU Tegal Alur Segera Miliki Krematorium, Bisa untuk Jenazah Pasien Covid-19
Sementara itu, data versi Dinkes tidak pernah menyatakan ada lebih dari 10 pasien yang meninggal per harinya.
"Data Perkim, misal 21 (jenazah Covid-19) berdasar dari rumah sakit, 12 dari isolasi mandiri," ujar Arief.
Dia mengungkapkan, pihaknya tidak bisa menggunakan data versi Disperkim perihal total jenazah Covid-19 untuk ditayangkan di situs Dinkes.
Pasalnya, ketentuan mengunggah data di situs Dinkes berkait angka kematian Covid-19 merupakan kewenangan Kemenkes.
"Ya tanya Pusat, yang bikin ketentuannya bukan kami Pemerintah Daerah, tapi Pemerintah Pusat," ujar politikus Demokrat itu.
Selain faktor tersebut, jenazah yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri turut memengaruhi jomplangnya data antara versi situs Dinkes dan versi Disperkim.
Pasalnya, RS melaporkan penambahan jenazah Covid-19 melalui aplikasi yang terintegrasi dengan Dinkes.