Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cairkan BST Rp 600.000, Warga Jakarta Utara Rela Antre Berjam-jam

Kompas.com - 20/07/2021, 07:48 WIB
Nursita Sari

Editor

Sumber Warta Kota

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga rela antre panjang hingga berjam-jam demi mencairkan dana bantuan sosial tunai (BST) di ATM Bank DKI di Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (19/7/2021).

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, warga rela antre panjang demi menarik tunai uang Rp 600.000. Antrean warga mengular hingga beberapa ratus meter.

Di antara mereka ada yang datang ke lokasi bersama anaknya.

Baca juga: Bansos Tunai untuk 99.763 KK di Jakarta Tertunda, Ini Penyebabnya

Iin (38) adalah salah satu warga yang rela antre panjang supaya bisa mencairkan dana BST sebesar Rp 600.000 yang menjadi haknya.

Iin yang datang menggendong bayinya mengaku akan menggunakan uang tersebut untuk keperluan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah dan memenuhi kebutuhan.

"Mau buat beli tusuk sate, tahu dagingnya dapat apa enggak. Ya buat beli-beli sembako gitu," ucapnya.

Baca juga: Video Viral Satpol PP Bentak dan Ancam Pemilik Angkringan di Pamulang Saat Lakukan Penertiban

Warga lainnya bernama Junaedi mengatakan, uang BST sebesar Rp 600.000 yang diperoleh setelah antre selama lebih dari satu jam akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Rela (antre) lumayan aja buat kebutuhan sehari-hari. Ya beli beras, untuk kebutuhan sehari harilah," ungkap Junaedi.

Seorang warga bernama Ana (40) mengaku sengaja datang ke Gedung Mitra Praja untuk ikut antre mencairkan dana BST sebesar Rp 600.000.

Udah tahu (dapat BST) di grup WA (WhatsApp),” ungkap Ana.

Baca juga: Pendeta di Depok Bangun Dapur Umum, Salurkan 300 Porsi Makan untuk Pasien Covid-19 Isoman Tiap Hari

Begitu mengetahui namanya terdaftar sebagai penerima BST, warga Sunter Agung itu bergegas menuju ATM Bank DKI.

“Karena buat besok kan masih ada Idul Adha,” ungkap Ana.

Ana yang sudah ikut antre sejak pukul 17.00 WIB itu sempat mencoba antre di sebuah minimarket yang berada tidak jauh dari tempat tersebut.

“Karena di sana ngantre (panjang), di Indomaret dekat rumah, makanya ke sini,” sambung Ana.

Baca juga: Pria Bercadar Pakai Hasil PCR Istri agar Lolos Naik Pesawat, Ketahuan Setelah Tiba di Bandara Tujuan

Warga lainnya, Nurlela (34), menuturkan bahwa ia ikut antre setelah mengetahui namanya terdaftar dalam penerima dana BST.

“Lihat di grup, terus lihat di berita juga,” katanya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Berharap Dapat Daging Kurban, Seorang Ibu Rela Antre Cairkan BST Rp 600 Ribu untuk Beli Tusuk Sate". (Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com