Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Bawa Berkas Persyaratan, Warga Ini Malah Bentak Petugas Penyaluran BST di Bekasi

Kompas.com - 22/07/2021, 23:04 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah video rekaman beredar di media sosial yang memperlihatkan seorang wanita petugas juru bayar PT Pos Indonesia menangis usai dibentak warga penerima bantuan sosial tunai (BST).

Peristiwa tersebut terjadi di RW 16 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

"Nih Mbak petugas Pos-nya sampe nangis dibentak-bentak, masnya diajak ribut semua kita yang ada di sini digeprak-geprak meja diomel-omelin sama dia," ujar perekam video tersebut.

Pada unggahan selanjutnya, terlihat salah satu warga yang mengenakan kaus hijau sedang berbicara dengan pegawai wanita yang meminta melengkapi berkas.

Baca juga: BST Rp 600.000 Akhirnya Cair, Warga: Bisa Lega Sedikit walaupun Masih Kekurangan

Namun, warga tersebut tampaknya tidak membawa berkas yang diminta.

Dalam video rekaman, warga tersebut terlihat kesal bahkan sempat mengajak berkelahi petugas pria yang duduk di meja penyaluran BST.

"Mau ribut hah, mau ribut enggak?" Ucap pria berkaus hijau.

"Udah pak udah, udah gitu aja (fotokopi KK)," sahut petugas wanita yang berusaha melerai amarah warga penerima BST.

Menanggapi hal tersebut, Lurah Aren Jaya Pra Fitria Angelia mengatakan bahwa peristiwa dalam video itu terjadi di kantor RW 16 pada Rabu (21/7/2021) sore.

Baca juga: Tak Ada di Rumah Saat Penyaluran, Penerima BST di Tangerang Bisa Ambil Langsung di Kantor Pos

"Sebenarnya kemarin sudah berjalan lancar tapi memang pas udah mau selesai itu ada salah satu oknum lah ya bisa dikatakan yang viral, yang marah-marah sama petugas pos," ujar fitria saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (22/7/2021).

Fitria berujar, motif warga marah ketika mengambil BST dipicu ketika petugas meminta berkas fotokopi KTP dan kartu keluarga (KK) sebagai persyaratan penyerahan uang bantuan.

Namun, warga yang diketahui berinisial EL ini tidak membawa fotokopi melainkan hanya membawa berkas KTP dan KK asli.

"Nah diminta untuk fotokopi dia justru agak marah, dia kesal karena sudah datang terjadilah seperti yang ada di video, fotokopi itukan sebenarnya untuk dokumen pihak posnya," ujarnya.

Setelah memarahi petugas, oknum warga tersebut akhirnya mau melengkapi berkas persyaratan pengambilan BST yang diminta juru bayar.

"Saya juga menyesali adanya seperti itu, biar bagaimana pun pemerintah kan pengennya semua warga di saat yang tepat itu BST dibayarkan sesuai waktunya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com