DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Depok mengakui bahwa sebagian warganya mengikuti vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta.
Hal ini sebetulnya tidak bermasalah, apalagi kapasitas vaksinasi di Ibu Kota memang sangat besar apabila dibanding dengan wilayah penyangga yang berstatus kota dan kabupaten, seperti Kota Depok.
Namun, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita berujar, hal ini akan berdampak pada data vaksinasi daerah yang tak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Baca juga: Ini Strategi Pemkot Depok Genjot Vaksinasi Covid-19 di Tengah Kendala SDM
"Kalau warga Depok divaksinasi di Jakarta, ya masuknya ke data vaksinasi DKI Jakarta. Makanya tuh (berdampak pada data capaian vaksinasi daerah)," kata Novarita kepada Kompas.com, Jumat (23/7/2021).
Di sisi lain, Novarita mengakui bahwa hal ini bukan jadi faktor utama capaian vaksinasi Covid-19 di Depok yang masih rendah.
Hingga saat ini, dari target 1,6 juta penduduk divaksinasi Covid-19, capaian vaksinasi Depok baru 16-17 persen.
Baca juga: Kuota Vaksin di Puskesmas Cepat Ludes, Ini Saran Kadinkes untuk Warga Depok
Sementara itu, DKI Jakarta sudah melaporkan capaian vaksinasi hingga 60 persen lebih, walaupun di dalamnya termasuk vaksinasi terhadap warga luar Ibu Kota.
Ia pun menjelaskan alasan sampai saat ini, pihaknya memprioritaskan vaksinasi Covid-19 terhadap warga ber-KTP atau bersurat domisili Depok di puskesmas dan RS.
Hal itu ditujukan agar pendataan lebih akurat demi menuju herd immunity yang mensyaratkan 70 persen penduduk tervaksinasi.
Baca juga: Lokasi Vaksinasi Covid-19 Bulan Juli di Bogor, Depok, Tangerang, Tangsel, dan Bekasi
"Lebih baik begitu. Soalnya kan cakupan Kota Depok. Nanti kalau kami mengerjakan vaksinasi tapi semuanya orang Jakarta, begitu dilihat, 'Oh, ya, vaksinasi kita sudah sekian persen, tapi pas dilihat di lapangan, mana orang Depok-nya yang sudah divaksin?' Kita kan mau mendapatkan herd immunity (di Depok)," terang Novarita.
Antusiasme warga untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 terbilang tinggi. Saban kali pendaftaran vaksinasi Covid-19 di puskesmas dibuka, kuota segera ludes dalam hitungan jam.
Ini yang ditengarai jadi sebab warga Depok memilih untuk vaksinasi Covid-19 di Jakarta yang secara kapasitas memang lebih besar.
Novarita sendiri menyebut bahwa terbatasnya kemampuan vaksinasi di wilayahnya disebabkan karena jumlah SDM/vaksinator dan pasokan vaksin yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.