Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Putih di Pasar Tanah Abang, Pengelola: Sangat Kecil Kemungkinan Oknumnya Pedagang

Kompas.com - 25/07/2021, 19:38 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyebutkan bahwa kemungkinan kecil, oknum yang mengibarkan bendera putih di kawasan pasar tersebut adalah pedagang.

"(Oknumnya) kalau pedagang pasar yang berdagang di gedung sih sangat kecil kemungkinannya," kata Pengelola Pasar Tanah Abang Heri Supriyatna saat dihubungi, Minggu (25/7/2021).

Sebab, lanjut Heri, para pedagang Pasar Tanah Abang biasanya memiliki asosiasi atau perkumpulan.

Baca juga: Viral Video Bendera Putih di Pasar Tanah Abang, Satpol PP: Kami Sisir Sudah Kosong

"Jadi mereka kalau bersuara lebih ke arah minta audiensi dan mengirim perwakilannya," ucap Heri.

Selama Heri menjadi pengelola Pasar Tanah Abang, dirinya belum pernah menjumpai peristiwa semacam ini.

"Selama saya di Tanah abang, belum pernah melihat adanya gerakan-gerakan seperti kemarin, dengan memasang bendera atau atribut apa pun. Baik dalam gedung maupun di luar gedung," ujar pria yang sejak 2008 menjadi pengelola Pasar Tanah Abang itu.

Baca juga: PPKM Level 4, Pedagang Pasar Tanah Abang Berharap Insentif Pemerintah

Heri mengatakan, saat ini unsur tiga pilar sedang melacak oknum yang mengibarkan bendera putih di kawasan Pasar Tanah Abang.

"Tiga pilar sedang melacak," kata Heri.

Kompas.com mencoba menghubungi Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Herwawan ihwal pelacakan oknum yang mengibarkan bendera putih. Namun, hingga berita ini ditulis, belum ada respons.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan bendera putih berkibar di kawasan Pasar Tanah Abang, viral di media sosial.

Baca juga: Cerita Pedagang Pasang Bendera Putih, Tanda Menyerah dengan Pandemi

Dalam video itu, terlihat sejumlah bendera putih berkibar di salah satu sudut tepi jalan pasar Tanah Abang.

Pria yang merekam video menyebut, bendera itu dipasang oleh sejumlah pedagang di pasar sebagai pertanda telah menyerah dengan situasi yang sulit akibat pandemi Covid-19.

"Itulah keadaan di Tanah Abang kini. Bahwasannya dikibarkan bendera putih, melambangkan seluruh pedagang menyerah," ujar warga yang merekam video.

Sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat diterapkan 3 Juli lalu, Pasar Tanah Abang berhenti beroperasi. Hanya penjual bahan pangan yang dibolehkan untuk tetap buka.

"Dulu dikenal pusat pasar mancanegara, kini enggak boleh beraktivitas. Seluruhnya ditutup. Jadi Itulah bendera putih dikibarkan ada penyerahan diri. Kalau di (pertandingan) tinju, orang melemparkan handuk putih ke ring bahwasannya telah menyerah," sambung perekam video.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com